REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Perhelatan Musabaqoh Tilawatil Qur'an Mahasiswa Tingkat Nasional (MTQMN) XV yang diselenggarakan selama delapan hari (28/7-4/8) akan berdampak terhadap wisata di Malang Raya. Tak hanya wisata, bahkan pada sektor pendidikan sekalipun.
Pakar ekonomi Universitas Brawijaya (UB), Asfi Manzilati menjelaskan perhelatan besar seperti MTQMN XV tidak hanya menjadi momentum besar bagi mahasiswa yang bersangkutan. Mereka bahkan bisa membawa teman dan keluarganya untuk menemani dalam kegiatan MTQMN. "Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap tingkat akomodasi, hunian hotel bahkan wisata religi yang ada di kota Malang, seperti Masjid Tiban," ujar Asfi melalui keterangan resmi yang diterima Republika, Rabu (19/7).
Menurut Asfi, secara umum yang paling terasa kenaikannya itu pada hotel dan kuliner, meski setiap akhir pekan Malang Raya sudah menjadi salah satu wisata tujuan. Dengan adanya MTQMN, dia yakin tingkat hunian hotel dan kuliner bisa mengalami kenaikan.
Sementara di sektor pendidikan, Asfi menjelaskan, kedatangan mahasiswa seluruh Indonesia ke kota Malang bisa menjadi pintu gerbang bagi para lulusan SMA untuk melanjutkan kuliah di kota Malang. Dampak jangka panjangnya bisa dilihat sebagai kota pendidikan yang mampu menempatkan proses pendidikan siswanya sesuai dengan akhlak yang baik. Terlebih dengan adanya kemajuan teknologi seperti saat ini, semua kondisi yang dianggap mempunyai daya tarik bagi generasi muda akan diviralkan melalui media sosial.
Melihat fakta demikian, dia menilai, berbagai macam tempat wisata dan kuliner yang ada di kota Malang diharapkan bisa menjadi daya tarik generasi muda. Generasi muda sebagai pengguna aktif jejaring sosial akan membantu menyebarkan informasi ke publik. Dengan demkian, dia melanjutkan, tidak dipungkiri jika di kemudian hari banyak yang menempuh pendidikan di kota Malang.
Senada dengan Asfi, Pakar Pariwisata UB Faidlal Rahman menambahkan, meningakatnya tingkat hunia hotel pada saat perhelatan berlangsung selain karena MTQMN menonjolkan sisi kegamaan juga mengundang banyak orang untuk datang. Dalam hal ini pendatang, baik dari peserta maupun pendukung dari berbagai daerah. “Selama di kota Malang para pendatang yang mengikuti kegiatan MTQMN pasti butuh makan, minum, dan akomodasi sehingga bisa diprediksikan akan mengalami peningkatan,” katanya.