REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali terus meningkat dari tahun ke tahun. Wisman yang datang 2010 hanya 2.49 juta orang. Angkanya naik menjadi 2,75 juta wisman pada 2011 dan 2,82 juta wisman pada 2012.
Tiga tahun berikutnya, Bali kedatangan 3,27 juta wisman pada 2013, 3,76 juta wisman pada 2014, dan empat juta wisman pada 2015. Lonjakannya semakin signifikan pada 2016 mencapai 4,92 juta wisman atau dengan kata lain melonjak 23,14 persen dibanding setahun sebelumnya.
Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan 62 event untuk mendongkrak pesona pariwisata Pulau Dewata tahun ini sembari meningkatkan kualitas destinasi. Kepala Dinas Pariwisata Bali, Anak Agung Gede Yuniartha Putra mengatakan promosi diintensifkan dan pelaksanaan bimbingan teknis bagi pengelola daerah tujuan wisata dilakukan.
"Kami berkomitmen terus berbenah dengan konsisten pada pengembangan pariwisata budaya," ujarnya, Rabu (19/7).
Pamor Pulau Dewata semakin meningkat sejak kedatangan Raja Salman bin Abdul Azis. Selain Cina, Dinas Pariwisata Bali juga melirik wisatawan negara-negara Timur Tengah. Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama juga pelesiran ke Bali beberapa waktu lalu.
Wisman yang berkunjung ke Bali sepanjang Januari-Mei 2017 meningkat 23,66 persen. Angkanya mencapai 2.307.148 orang, lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu sebesar 1.856.773 orang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho mengatakan jumlah wisman ke Bali pada Mei saja naik 24,03 persen dibanding tahun lalu. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah wisman ke Bali meningkat 2,49 persen.
"Wisman terbanyak datang ke Bali Mei 2017 masih berkebangsaan Cina, Australia, India, Inggris, dan Jepang," katanya.
Bali menargetkan kunjungan wisman tahun ini mencapai 5,5 juta orang. Angka ini meningkat dibanding 4,5 juta wisman 2016. Realisasi wisman yang datang ke Bali sepanjang 2016 saja mencapai 4,9 juta orang.