Selasa 18 Jul 2017 08:22 WIB

Menikmati Sore di Istana Jepun Bali

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Istana Jepun Bali atau Bali Frangipani Palace adalah obyek wisata rekreatif di Kota Denpasar. Lokasi ini ditujukan untuk pelestaria bunga kamboja atau jepun, juga tempat rekreasi keluarga. Ada sekitar 400 varietas jepun ditanam di sini.
Foto: Republika/Muthia Ramadhani
Istana Jepun Bali atau Bali Frangipani Palace adalah obyek wisata rekreatif di Kota Denpasar. Lokasi ini ditujukan untuk pelestaria bunga kamboja atau jepun, juga tempat rekreasi keluarga. Ada sekitar 400 varietas jepun ditanam di sini.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kota Denpasar memilik obyek wisata rekreatif yang bisa menjadi pilihan wisatawan, yaitu Istana Jepun Bali atau Bali Frangipani Palace. Pengunjung tak akan menyangka di tengah padatnya lalu lintas dan keriuhan ibu kota Provinsi Bali itu terselip tempat wisata yang membuat decak kagum.

Istana Jepun Bali pada dasarnya tempat pelestarian plasma nutfah Indonesia, spesifiknya bunga jepun atau disebut juga kamboja, frangipani, dan plumeria. Pendiri Bali Frangipani Palace, Oka Dipa (51 tahun) mengatakan ada sekitar 400 varietas jepun ditanam di lokasi seluas 2,5 hektare (ha) ini.

"Sebanyak 140 varietas berasal dari Bali, sementara 260 varietas dari luar negeri, khususnya Hawaii dan Thailand," katanya dijumpai Republika.co.id, Ahad (16/7).

Obyek pertama yang dijumpai setelah pintu masuk kawasan wisata ini adalah patung kepala Charles Plumier. Plumier seorang ahli botani dari Prancis yang menemukan genus Frangipani bernama Plumeria. Dia melakukan tiga ekspedisi botani ke Hindia Barat dan dinobatkan sebagai botanis oleh Raja Louis XIV.

Danau buatan cukup luas menyajikan pemandangan menyejukkan mata. Aneka jenis burung ditemukan di sini, khususnya angsa hitam, angsa putih, itik, dan berbagai jenis burung air.

Istana Jepun Bali dibuka mulai pukul 08.00 hingga 22.00 WITA. Wisatawan datang ke tempat ini dengan berbagai tujuan, mulai dari berkumpul atau gathering, mengadakan pertemuan kerja (meeting), pesta pernikahan (wedding), ulang tahun, atau berolahraga.

Sore hari adalah waktu favorit pengunjung. Sinar matahari tak lagi menyengat. Ada empat aktivitas olahraga bisa dilakukan di sini, yaitu yoga, panahan, sepak bola, dan gateball. Tempat ini memiliki lapangan gateball berstandar internasional.

Gateball adalah olah raga rekreasi yang dimainkan dua tim menggunakan tongkat pemukul khusus. Olah raga ini aslinya berasal dari Memuro, sebuah kota kecil di Hokkaido, Jepang dan sudah dikenal sejak 1947.

Rifki Muhamad Bogara (31), salah seorang pengunjung mengaku tak sengaja menemukan tempat ini. Pria yang sudah tiga tahun bekerja di Denpasar ini ingin mengajak istri dan anaknya berwisata di seputaran Kota Denpasar.

"Mau ke Kuta pasti macet. Kami akhirnya menemukan tempat ini dan sama sekali tak menyangka arealnya cukup luas, sejuk, dan rekreatif," katanya.

Wisatawan cukup membayar Rp 10 ribu untuk masuk ke destinasi wisata beralamat di Jalan Hayam Wuruk Nomor 104H ini. Mereka juga bisa memesan makanan dengan harga cukup miring di Restoran La Jepun. Riuhnya kehidupan khas perkotaan sejak terlupakan ketika menikmati sore di Istana Jepun Bali.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement