Rabu 12 Jul 2017 19:30 WIB

Kemenpar Dorong Industri Pariwisata untuk Kreatif Berpromosi

Rep: Fira Nursyabani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pariwisata Indonesia (ilustrasi)
Foto: Antara/Jojon
Pariwisata Indonesia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendorong industri pariwisata untuk lebih kreatif dalam mempromosikan destinasi wisata Indonesia. Hal ini harus dilakukan karena pasar internasional di sektor pariwisata akan terus mengalami perubahan.

Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani, mengatakan saat ini para wisatawan asing tidak lagi membutuhkan informasi mengenai suatu objek wisata. Mereka mulai mencari paket-paket wisata, sehingga Indonesia harus mulai menawarkan 'tema dan pengalaman' wisata baru bagi mereka.

"Di Thailand, misalnya, itu unik. Mereka secara umum gak suka kemana-mana. Ternyata anak mudanya banyak yang suka pergi. Berarti kita harus menawarkan paket wisata yang aktif bagi anak mudanya," ujar Rizki, di Phnom Penh, Kamboja, Senin (10/7).

Menurutnya, Kemenpar terus mempelajari karakter pelancong Asia Tenggara, yang tercatat sebanyak 40 persen dari total jumlah pelancong asing yang berkunjung ke Indonesia. Kesulitan berpromosi di Asia Tenggara adalah negara-negara itu tidak hanya berperan sebagai target market, tetapi juga sebagai kompetitor.

Rizki menjelaskan, Kemenpar selalu melakukan pendekatan personal dengan negara-negara Asia Tenggara agar mereka tetap merasa nyaman meski menganggap Indonesia sebagai kompetitor. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan cara membuat paket wisata bersama dengan negara-negara itu.

"Thailand Airways bilang, kebijakan mereka di Eropa tidak hanya jual paket Thailand. Rupanya dia jual paket Jerman-Bangkok-Bali. Sehingga dia bisa jual paket yang harganya lebih murah," ungkap dia.

Ia juga mendesak pelaku industri wisata yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita), agar lebih aktif berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan partner di Asia Tenggara. Ide ini didukung oleh Kemenpar dalam acara International Tourism Table Top (ITTT) di Kamboja pada Senin (10/7), yang mempertemukan Asita dengan Cambodia Association of Travel Agent (CATA).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement