Selasa 11 Jul 2017 14:41 WIB

Ajak Anak Bicara Pengalaman Pertama Masuk SD

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sejumlah siswa-siswi murid baru kelas 1 memperhatikan gurunya saat memberi arahan pada hari pertama masuk sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pejaten Barat 10 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (10/7).
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah siswa-siswi murid baru kelas 1 memperhatikan gurunya saat memberi arahan pada hari pertama masuk sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pejaten Barat 10 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi dan pengamat pendidikan, Itje Chodidjah menyarankan orang tua untuk meluangkan waktu untuk bersama-sama anak di awal proses perpindahan dari jenjang Taman Kanak-Kanak (TK) ke Sekolah Dasar (SD). Tak hanya itu, minimal di seminggu pertama si anak masuk sekolah, orang tua juga disarankannya untuk mengajak sang anak membicarakan seputar sekolah barunya.

"Minimal dalam waktu seminggu itu diomongin terus sekolahan itu. Jadi selain mengantar, secara psikologis juga menemani mereka dengan cara berbicara dengan mereka. Aduh asyik ya di sekolah tadi, gurunya yang ini tadi pakai baju apa? Itu harus diluangkan," kata Itje saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (11/7).

Itje juga membeberkan alasan mengapa cara tersebut harus diterapkan di minggu-minggu awal sang anak masuk sekolah. Sebab, menurutnya, dengan begitu sang anak akan merasa lebih nyaman nerada di lingkungan barunya. Sehingga, nantinya anak memiliki mental yang lebih baik.

"Ketika itu diluangkan di awal, maka proses berikutnya relatif akan lebih nyaman dan anak itu akan punya kesiapan mental yang lebih baik," terang Itje.

Meluangkan waktu untuk bersama dan mendiskusikan seputar sekolah barunya bersama anak, kata Itje, tidak bisa ditunda-tunda oleh orang tua. Jika itu ditunda, menurutnya bisa membuat mental sang anak lemah, dimana mental adalah pondasi sang anak dalam menjalani pendidikan.

"Itu adalah masa wajib. Jangan berkata 'biarin saja lah saya belum sempet, enggak bisa'. Karena ini adalah penguatan mental yang sangat penting seolah-olah kita menaruh pondasi dan itu nggak bisa ditunda," tambah Itje.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement