Selasa 11 Jul 2017 12:16 WIB

Mal di Guangszhou Balik Pandangan Negatif Soal Toilet di Cina

Taikoo Hui Mall di Guangzhou Cina.
Foto: dok Swire Properties
Taikoo Hui Mall di Guangzhou Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU -- Taikoo Hui Mall di pusat Kota Guangzhou berkeinginan membalikkan pandangan negatif tentang kamar kecil atau toilet di Cina.

"Sudah masyhur kalau toilet di Cina itu kotor. Tapi yang ini, beda," seru Wei Shuangyu, wartawan media resmi Cina yang lancar berbahasa Melayu saat mengunjungi mal di Ibu Kota Provinsi Guangdong, Selasa (11/7). Toilet di pusat perbelanjaan barang-barang bermerek global dan mahal tersebut jauh berbeda dengan kebanyakan toilet di daratan Cina.

Dinding dan belasan porselen untuk buang air kecil kaum Adam didominasi warna putih, namun pada bagian dinding atas berderet bunga yang telihat cantik karena efek tata lampu. Porselen lantai senada dengan warna tanah semakin memberikan nuansa alami toilet tersebut.

Di sebelah kanan terdapat deretan wastafel yang masing-masing dilengkapi pancuran air menyatu dengan pengering elektronik menghadap kaca cermin. Bergeser ke kamar kecil perempuan. Di pintu masuk sudah berderet kaca cermin dalam berbagai bentuk yang artistik.

Hal itu tentu saja membuat pengunjung mal dari kaum Hawa betah berlama-lama di toilet untuk mematut diri.

Nuansa ruangan sama dengan di toilet pria yang menggunakan porselen warna putih diperindah dengan bunga-bunga dan hijau dedaunan. Selain bersih, pengelola mal di kawasan bisnis Distrik Tianhe itu juga mengklaim toiletnya ramah lingkungan.

Untuk satu tempat pembuangan air kecil pria, toilet tersebut mampu menghemat 151 ton air per tahun. Dengan perhitungan 54 ribu orang yang menggunakan toilet tersebut setiap hari, maka dalam satu tahun keperluan air di seluruh bagian toilet tersebut yang bisa dihemat hingga 1.080 ton.

Penghematan air tersebut, bisa kami manfaatkan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di daerah-daerah krisis air di Cina, demikian penjelasan manajemen Taikoo Hui Mall. Toilet tersebut juga mampu menghemat penggunaan tisu hingga mencapai 547.500 gulung per tahun.

Kamar kecil hasil kreasi Arquatectonica, Amerika Serikat, itu juga hemat energi karena semua lampu dan peralatan sensor menggunakan teknologi LED. Meskipun teknologi yang dikembangkan tidak murah, teknologi itu belum menjawab kebutuhan semua orang, apalagi Guangzhou sebagai salah satu pusat dagang dan bisnis terbesar di dunia menjadi tujuan utama pengusaha dan wisatawan dari berbagai belahan dunia.

Bahkan beberapa toko dan pusat grosir di Guangzhou tidak sedikit yang memasang papan nama dalam dua bahasa, Mandarin dan Arab. Tentu bagi seorang Muslim akan sedikit menghadapi masalah jika menggunakan toilet di Taikoo Hui Mall untuk kebutuhan istinjak agar terhindar dari najis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement