REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Objek wisata Danau Tambing yang sebelumnya ditutup karena dampak gempa bumi yang melanda wilayah Napu, Kabupaten Poso, Sulteng, beberapa waktu lalu, kini kembali dibuka untuk wisatawan nusantara maupun mancanegara.
"Sudah berlangsung dua pekan ini, objek wisata itu dibuka untuk para pengunjung," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), Sudayatna di Palu, Selasa (11/7). Ia mengatakan hampir sebulan obyek wisata trersebut terpaksa ditutup sementara karena demi kepentingan kenyamanan dan keselamatan wisatawan.
Dampak dari gempa bumi tektonik 6,2 SR yang menguncang wilayah Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso pada 29 Mei 2017 mengakibatkan beberapa sarana dan fasilitas yang ada dalam kawasan wisata Danau Tambing rusak sehingga harus diperbaiki kembali. Untuk kepentingan tersebut, makanya, hampir sebulan objek wisata yang terletak di kawasan TNLL di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara ditutup.
Namun demikian, dua pekan lalu sudah dibuka kembali dan banyak wisatawan yang mengunjungi salah satu destinasi unggulan pemerintah dan masyarakat di Provinsi Sulteng itu. Dalam kondisi normal, setiap hari libur jumlah pengunjung sekitar 500 orang. Dan yang paling banyak pengunjungnya adalah kalangan pelajar dan mahasiswa serta para pencinta alam.
Danau Tambing dapat ditempuh dengan kendaraan sepeda motor atau mobil dengan waktu sekitar 2,5 jam dari Poso. Sudayatna mengatakan bahwa di dalam kawasan TNLL terdapat sejumlah objek wisata menarik dan unik seperti penangkaran tarsius dan air panas di Desa Kadidian dan Kamarora, Kecamatan Nokilalaki.
Berikutnya, penangkaran burung maleo, salah satu satwa endemik yang dilindungi terletak di Desa Saluki, Kecamatan Gumbasa, patung megalit di Lembah Besoa dan Bada, Kabupaten Poso. Semua objek wisata tersebut sangat menarik kunjungan para wisatawan, termasuk mancanegara yang sangat menyukainya.