Kamis 06 Jul 2017 15:38 WIB

Dorong Kelebihan Anak, Bukan Kritik Kekurangan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
mencari potensi anak
Foto: Time
mencari potensi anak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua selalu menginginkan anaknya menjadi yang terbaik dan meninggalkan kelemahan mereka. Karena terlalu terfokus pada hal itu, orang tua tidak sadar untuk mendorong kelebihan yang dimiliki anak.

Psikolog Australia, Lea Waters, menyarankan agar orang tua mengambil pendekatan yang berlawanan. Orang tua diminta untuk mencoba mengasah anak-anak dengan cara yang meningkatkan kekuatan daripada mengatasi kelemahannya.

"Kekuatan adalah hal yang dilakukan anak Anda dengan baik, sering dan tidak dengan energi," kata penulis buku The Strength Switch dikutip dari Time, Kamis (6/7).

Waters mencontohkan dengan seorang anak yang memiliki bakat bermain piano, namun selalu enggan jika diajak untuk berlatih, bahkan membencinya. Memang terlihat ada permainan yang baik, namun hanya ada sedikit energi dan motivasi yang terpancar. Kondisi itu menunjukkan jika bermain piano bukan merupakan kekuatan sejati anak.

Untuk menemukan kekuatan sejati anak, Waters mengungkapkan tiga cara dengan melihat apakah anak baik dalam melakukan kegiatan tersebut, apakah anak bersemangat melakukannya, dan apakah anak sering memilih untuk melakukannya. Jika tidak pertanyaan itu terjawab, makan orang tua sudah tahu itu kekuatan sejati anak atau bukan.

Kekuatan tidak harus selalu muncul dari bakat fisik atau mental. Hal itu juga bisa menjadi kekuatan karakter. "Kita bisa melihat gairah, keterampilan dan bakat bakat dengan mudah. Kita juga bisa melihat kekuatan itu jika disandingkan dengan orang lain," kata Waters.

Bagaimana orang tua bisa mendorong anak-anak tanpa banyak atau menahan minat mereka? Waters merekomendasikan agar orang tua juga melatih rasa penasaran dan banyak mengajukan pertanyaan untuk menemukan hal yang tepat pada anak. Cobalah untuk pergi ke tempat permainan atau menonton pertunjukan anak. Berikan perhatian pada setiap kegiatan yang dilakukan anak, mesti itu hal yang terlihat kecil dan tidak penting.

Waters memperingatkan orang tua harus pula memastikan itu bukan tentang impian dan harapan mereka. "Ingat ini adalah untuk membantu mereka tumbuh menjadi diri mereka sendiri, ketimbang yang Anda kira seharusnya begitu."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement