REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, destinasi wisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat ini bersaing dengan Bali bahkan luar negeri, sehingga wisatawan dari kota besar seperti Jakarta dan Bandung terbagi ke daerah lain.
"Terjadi daya saing wisata yang memilih ke Lombok, ke Bali," kata Rudy kepada wartawan di Garut, Rabu (5/7). Ia mengatakan, wisatawan domestik cenderung senang berwisata ke luar negeri, bahkan ke daerah lain seperti Bali yang biaya berwisatanya tidak jauh berbeda dengan Garut.
Rudy mencontohkan, seperti perbandingan tarif hotel di Garut dengan luar negeri harganya tidak jauh berbeda, sehingga wisatawan lebih memilih ke luar negeri. "Karena memang (wisatawan) senang ke luar negeri yang harganya tidak jauh berbeda. Grand Kamojang (hotel) Rp 8 juta lebih baik di luar negeri," katanya.
Menurut Rudy, banyaknya minat masyarakat berwisata ke luar negeri dan daerah lain di Indonesia membuat tingkat kunjungan wisata ke Garut menurun drastis.
Faktor lain penurunan kunjungan itu, kata dia, karena akses jalan menuju Garut dari Jakarta dan Bandung terhambat oleh kemacetan sehingga membuat wisatawan tidak nyaman. "Penyebab menurunnya, pertama masalah jalan, orang jadi malas karena macet," katanya.
Upaya pemerintah dalam mengatasi kemacetan itu, Rudy menyampaikan telah membangun jalan lingkar untuk mengurai kemacetan di Kadungora dan Leles. "Kita bangun jalan lingkar di Leles agar tidak macet, nanti wisatawan tidak terjebak macet," katanya.