REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kondisi personel Big Bang, T.O.P, sudah mulai membaik. Keluarganya memutuskan memindahkan penyanyi bernama asli Choi Seung Hyun ini ke rumah sakit yang berbeda.
Ketika keluar Rumah Sakit Wanita Ehwa Universitas Mokdong, dia didampingi sejumlah orang. Dia tampak mengenakan baju pasien dan masker berwarna putih. "Saya minta maaf," ucap T.O.P ketika meninggalkan rumah sakit dikutip dari Soompi, Ahad (11/6).
YG Entertainment, perusahaan manajemen Big Bang, melalui pernyataan resminya menjelaskan perihal pemidahan T.O.P ke rumah sakit lain. Tim medis Rumah Sakit Ehwa merekomendasikan agar T.O.P dipindahkan dari unit perawatan intensif (ICU) ke bangsal umum.
Namun, keluarganya menginginkan agar T.O.P dipindahkan ke fasilitas berbeda. Keluarga ingin Choi Seung Hyun menjalani perawatan di ruang pasien khusus untuk memudahkan orang-orang yang menjenguknya.
"Kami tidak akan mempublikasikan nama rumah sakit baru ini karena kami ingin menghindari situasi seperti yang terjadi di rumah sakit pertama. Kami mohon pengertian semua pihak," tulis YG Entertainment.
Banyak wartawan yang berkerumun di Rumah Sakit Wanita Ehwa Universitas Mokdong sejak rapper berusia 29 tahun itu mendapatkan perawatan. YG Entertainment juga meminta maaf kepada para pasien di rumah sakit yang merasa tidak nyaman selama beberapa hari ini.
T.O.P masuk rumah sakit karena terlalu banyak mengonsumsi obat penenang. Dia stres setelah banyaknya tekanan menyusul kasus ganja yang menjeratnya.
Pada Rabu (7/6), tim medis Rumah Sakit Wanita Ehwa Universitas Mokdong mengeluarkan pernyataan mengenai kondisi T.O.P ketika pertama kali mendapatkan perawatan.
Pernyataan para dokter ini untuk mengakhiri perdebatan mengenai kondisi T.O.P karena ada dua pernyataan berbeda antara kepolisian dan keluarganya. Kepolisian menyatakan kondisi T.O.P tidak kritis, sementara keluarganya mengaku kondisi anak mereka dalam kondisi gawat.
Kepala Humas RS Ehwa Kim Han Soo, mengatakan T.O.P masuk rumah sakit pada Selasa (6/6) pukul 12:34 waktu setempat. Dia dibawa oleh tiga orang. Kondisi T.O.P ketika itu berdalam kondisi tidur yang sangat nyenyak hingga nyaris tidak sadarkan diri. "Pupilnya hanya menunjukkan reaksi terhadap rangsangan yang kuat," ujar Kim.
Kala itu, ada peingkatan tekanan darah dan denyut jantung. Pernapasan yang tidak stabil karena rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbon dioksida.
Tim medis melakukan serangkaian tes. Hasilnya, T.O.P mengalami depresi pernapasan karena menelan terlalu banyak obat penenang.
"Kami melakukan perawatan medis darurat yang diperlukan karena kami yakin dia berada dalam kondisi kritis. Dia dirawat di unit perawatan intensif pukul 4:50 sore," kata Kim menerangkan.
Agar kondisi T.O.P membaik, rumah sakit juga melibatkan departemen neurologi dan layanan kesehatan mental pada Rabu siang. Hasilnya, Choi Seung Hyun merespons perawatan yang diberikan.
"Pada beberapa kasus seperti ini menyebabkan kegagalan pernapasan atau kerusakan otak. Tapi, kami yakin hal itu tidak terjadi pada T.O.P," ujar Professor Kim Yong Jae dari Departemen Neurologi.
Professor Lee Deok Hee dari Departemen Medis Darurat mengatakan belum mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan agar T.O.P pulih. "Tidak bisa dipastikan karena yang terpenting adalah kesehatan jiwa pasien," kata dia.