REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koleksi terbaru si.se.sa. kali ini mengambil corak khas Kota Kudus. Menara Kudus menjadi salah satu fokus utama dari koleksi bertemakan "Kluargi"
Kudus merupakan kota asal dari tiga pendiri si.se.sa. Siriz, Senaz, dan Sansa. Kota tersebut pun merupakan tanah kelahiran ayah mereka, sehingga keluarga itu memiliki ikatan cukup kuat dengan Kudus.
Siriz menjelaskan untuk koleksi batik Kudus ini melibatkan desainer dari pengrajin Kudus. Mereka mendesain menara Kudus dengan tetap menanamkan kekhasan si.se.sa. juga yang menggunakan warna pastel.
"Di sana terkenal ukiran heksagonal, kalau di lihat bangunan Jawa itu ukiran heksagonal akan mudah ditemui, ukiran ini dimasukkan si.se.sa. dengan bunga-bunga dan warna pastel," ujar Siriz.
Batik Kudus ini pun tidak murni batik tulis, namun masih memadukan printing untuk mencetaknya. Hanya saja, ukiran kudus, dan menara Kudus tetap terlihat nuansa etnik daerah.
"Kita mau sosialisasikan kekhasan, seperti di London ada London Tower, atau di Paris ada Eiffel, Kudus punya menara Kudus," kata Siriz.
Koleksi yang memperlihatkan kekhasan kota Kudus itu masuk dalam koleksi si.se.sa. orange label. Pada koleksi itu akan ditampilkan busana berpasangan yang memadukan warna-warna yang cocok untuk laki-laki dan perempuan.