Ahad 04 Jun 2017 09:01 WIB

Ariana Grande Kunjungi Korban Bom Manchester

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Ariana Grande memeluk salah satu korban ledakan di konsernya, Lily Harrison, yang dirawat di salah satu rumah sakit di Manchester, Inggris.
Foto: AP
Ariana Grande memeluk salah satu korban ledakan di konsernya, Lily Harrison, yang dirawat di salah satu rumah sakit di Manchester, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Penyanyi pop Amerika Serikat Ariana Grande menjenguk para penggemar yang terluka akibat insiden bom Manchester. Serangan bom bunuh diri itu terjadi bertepatan dengan konser Grande di Manchester Arena, Manchester, Inggris, 22 Mei 2017 silam.

Surat kabar Manchester Evening News melaporkan, Grande menuju sebuah rumah sakit di sebelah utara Inggris di mana banyak korban luka dirawat. Dia membawa hadiah, mengobrol dengan para korban, dan memposting foto bersama mereka di media sosial dengan ucapan penghiburan.

Ayah pasien bernama Adam Harrison mengatakan kepada BBC bahwa putrinya Lily merasa seperti bintang rock setelah bertemu dengan Ariana. Korban luka lain yang diajak berbincang termasuk Jaden Farrell-Mann, bocah 10 tahun yang mengalami patah tulang pada kedua kaki dan telah menjalani dua kali operasi.

"Jaden baru saja duduk menonton TV dan Ariana masuk ke kamarnya. Dia benar-benar takjub! Ini benar-benar kejutan. Dia bertemu dengan Pangeran William tadi pagi dan kemudian Ariana," ungkap Sharon, ibu Jaden.

Grande kembali ke Inggris untuk melangsungkan konser amal "One Love Manchester" di Old Trafford Cricket Ground, Manchester, yang berlangsung Ahad (4/6). Konser juga akan menampilkan sederet musisi termasuk Coldplay, Justin Bieber, Miley Cyrus, Katy Perry, Pharrell Williams, Take That, dan Black Eyed Peas.

Hasil penjualan tiket akan masuk ke Dana Darurat We Love Manchester yang disiapkan untuk membantu keluarga yang berduka dan korban serangan tersebut. Sementara fans yang hadir di acara Grande dan menjadi target pembom mendapat tiket gratis untuk konser yang akan disiarkan di televisi Inggris tersebut.

Serangan oleh pembom bunuh diri yang disinyalir bernama Salman Abedi pada 22 Mei 2017 di Manchester menewaskan 22 orang dan melukai 116 lainnya. Saat ini, sebelas orang berada dalam tahanan polisi sebagai bagian dari penyelidikan atas serangan tersebut, dilansir dari The Malay Mail Online.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement