Rabu 31 May 2017 15:42 WIB

Dari Titik Nol Anyer, GenPI Banten Berbagi Cerita

Mercusuar Anyer, Banten.
Foto: ROL/Kingkin Jiwanggo
Mercusuar Anyer, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN – Tagar #PesonaGenPIBanten langsung naik menjadi trending topic di Twitter, 29 Mei 2017 malam lalu. Itu terjadi saat Generasi Pesona Indonesia (GenPI), komunitas anak-anak muda, bloggers, vloggers, youtubers, pegiat media social di Facebook, Tweeter, Instagram, Google+, berkumpul di Pantai Anyer, Banten.

Rupanya, mereka sedang berbagi pengalaman, setelah terbentuk GenPI Banten, sebagai pegiat media sosial yang akan menjadi andalan pelaku promosi wisata di provinsi tersebut. Sedikitnya ada 20-an warga net Banten, bersama dengan GenPI dari beberapa kota di Indonesia berkumpul di sana. Seperti Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jakarta, Yogyakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Ambon dan Maluku.

Sejak sore pukul 16.00 WIB, ditemani Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati dan Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi Don Kardono, mereka mengeksplorasi foto-foto mercusuar kuno yang dibangun sejak awal Abad 19 di Cikoneng, Anyar, Serang, Banten.

“Tingginya 75,5 meter, terdiri dari 18 tingkat dan kalau hendak menuju ke puncak Mercusuar harus menaiki 286 anak tangga. Kalau kalian mau mengetes kebugaran dan latihan fisik, silakan!” ujar Eneng. Tentu saja, anak-anak muda yang tergabung dalam GenPI itu tertantang untuk mersakan sensasi di puncak Mercusuar.

Eneng mengatakan, ini merupakan destinasi penuh sejarah. Di tempat inilah, titik nol pertama kali pembangunan jalan raya Pantura (Anyer-Panarukan) sepanjang seribu kilometer yang terkenal itu. Jalan ini dibangun pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels.

“Menara suar ini dibangun pertama kali, untuk memantau pergerakan kapal-kapal yang melintas di Selat Sunda. Sekaligus untuk penunjuk kapal yang akan melintasi perairan laut Banten bagian utara,” kata Eneng.

Dalam sambutannya, Eneng juga mempromosikan destinasi wisata Banten yang tersebar di empat kabupaten dan empat kota, di wilayahnya. Wisata alam menurutnya lebih banyak di Pandeglang, Lebak, dan Serang. Sementara wisata religi di Kota Serang dan Kota Tangerang.

Ada tiga pekerjaan rumah besar yang menurut Eneng sedang coba dirampungkan Provinsi Banten. Pertama, Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung di Pandeglang, lalu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tanjung Lesung yang meliputi empat kecamatan dan 51 destinasi wisata. Lalu Labuan dan Carita.

Hadirnya GenPI di Banten, dia pandang sebagai sebuah dukungan yang luar biasa. “GenPI sebenarnya lebih mendorong kami, aparatur pemerintah daerah dan swasta, untuk bergerak lebih cepat, dan melompat lebih tinggi,” ujar Eneng. Itu bisa dimengerti, karena ekspektasi publik selalu lebih tinggi dari upaya yang sedang dan sudah dijalakan oleh pemerintah.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement