Sabtu 13 Oct 2018 19:37 WIB

Kapal Pesiar Internasional Diajak Tingkatkan Kunjungan

Pelindo III dukung target pemerintah mencapai 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus Yulianto
Kapal Pesiar Dream Cruises (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kapal Pesiar Dream Cruises (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pelindo III mengajak operator kapal pesiar internasional Genting Dream Hong Kong, untuk mengembangkan rute kunjungannya ke Indonesia. Ajakan tersebut dilayangkan Direktur Utama Pelindo III Doso Agung pada kesempatan Indonesia-Singapore Leader's Retreat dalam agenda IMF-World Bank Annual Meetings 2018 di Bali.

Doso mengatakan, sebenarnya, operator kapal pesiar yang banyak menggarap rute wisata Asia tersebut, rutin membawa kapal Genting Dream sandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dan Pelabuhan Celukan Bawang, Bali. "Ke depannya, Genting Hong Kong akan melayani rute baru Singapura-Surabaya–Celukan Bawang, dan Benoa di Bali," kata Doso dalam siaran persnya, Kamis (12/10).

Doso menyatakan, Pelindo III juga berkomitmen mendukung target pemerintah mencapai 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara di 2018. Salah satunya dengan proaktif berpromosi ke sejumlah operator cruise, agar meningkatkan cruise call (intensitas kunjungan kapal) dan juga membuka rute baru ke pelabuhan-pelabuhan lainnya yang menjadi gerbang laut bagi berbagai destinasi wisata di sekitarnya.

Doso mengaku, Pelindo III juga melakukan berbagai terobosan layanan agar operator mau memastikan kunjungan hingga 6 bulan sebelum kedatangan kapal. Yakni dengan memberikan prioritas sandar.

"Selain itu juga siap memberikan bantuan untuk menjamin kelancaran embarkasi dan debarkasi penumpang hingga pendampingan pengurusan perizinan ke pemerintah setempat dan instansi terkait," kata Doso.

Doso melanjutkan, Pelindo III juga akan memperbarui fasilitas sandar di terminal Pelabuhan Celukan Bawang. Tujuannya agar bisa melayani kapal pesiar hingga panjang kapal (LOA/length overall) mencapai 342 meter, lebar 46,6 meter, dan kedalaman hingga 9,2 meter.

Doso melanjutkan, agar dapat bersaing dengan pelabuhan cruise lain pada industri pariwisata global, Pelindo III terus meningkatkan fasilitas pelabuhan. Tujuannua agar dapat disandari kapal pesiar yang berkapasitas hingga lebih dari 4.000 penumpang dan kru kapal.

"Sehingga semakin besar cruise yang bisa sandar, maka semakin banyak turis asing yang datang. Sehingga diharapkan dapat mendorong peningkatan industri wisata di Bali utara," kata Doso.

Corporate Secretary Pelindo III Faruq Hidayat menambahkan, tren ukuran cruise di masa depan akan semakin besar. Apalagi, diproyeksikan pada 2019 hingga 2021, akan mulai diluncurkan Global-Class ships dari galangan kapal di Jerman, yang berkapasitas sekitar 5.000 penumpang.

Namun, kata dia, Indonesia pun tidak ingin ketinggalan momentum menampung kunjungan wisatawan mancanegara dalam jumlah besar tersebut. Dimana, Pelindo III tengah membangun Terminal Gilimas di Pelabuhan Lembar, Pulau Lombok, NTB.

"Dermaga yang akan dibangun sepanjang 440 meter, lebar 26 meter, dan kedalaman kolam pelabuhan yang mencapai -14 meter LWS (low water spring/rata-rata permukaan air) dengan nilai investasi mencapai Rp 1,3 triliun," kata Faruq.

Faruq menjelaskan, kesiapan Terminal Gilimas tersebut untuk mengakomodir sandarnya cruise berukuran mega-ship. Dibangunnya Terminal Gilimas juga dipandangnya sangat potensial untuk mendorong peningkatan industri pariwisata nasional.

"Karena berbagai ragam destinasi pariwisata di Pulau Lombok dianggap sudah siap dan akan semakin berkembang dengan datangnya ribuan wisatawan mancanegara dengan cruise internasional. Dengan begitu multiplier effect ekonominya akan dirasakan hingga ke lapisan masyarakat setempat," ujar Faruq.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement