Rabu 24 May 2017 16:22 WIB

Rakornas tentang Perhubungan Udara Membuahkan Hasil

Pesawat di bandara  (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pesawat di bandara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tindak lanjut hasil Rakornas I/2017 tentang Air Connectivity tidak pernah berhenti. Tiga komponen yang oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya disebut dengan 3A (Airlines-Airports-Airnav Authority) terus dijalani hingga membuahkan hasil seperti penambahan penerbangan yang membawa wisatawan ke Indonesia. 

Sukses Tim Aksesibilitas yang dipimpin Staf Khusus Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Bidang Konektivitas dan Infrastruktur, Judi Rifajantoro, ini memang tidak kelihatan fisiknya. Tetapi pelayanannya tersebut diklaim telah terasa sampai ke publik. Seperti jumlah penerbangan yang semakin banyak, jumlah slot yang juga semakin banyak, kapasitas tempat duduk yang dijual semakin banyak, dan harga bisa semakin "promotif". 

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kesuksesan ini memang tidak kasat mata. Tapi, inilah sebenarnya satu bottleneck yang paling merepotkan industri pariwisata di Tanah Air. "Karena 75 persen wisatawan mancanegara itu terbang melalui 'jembatan' udara. Dan mereka sudah bergaya digital online. Kekurangan seats capacity yang semula empat juta, tinggal separohnya, dan tidak lama lagi akan ready," ujar Arief, seperti dalam siaran pers Rabu (24/5). 

Salah satu bukti sukses action tim connectivity itu adalah komitmen semua maskapai untuk menambah jumlah terbang dan daya angkut orang ke Indonesia. Dari Garuda Indonesia, Air Asia, Lion Air termasuk Batik Air, Wing Air, Malindo Air, Thai Lion, Sriwijaya Air Group termasuk Nam Air, semua siap menambah jam operasi dan jumlah armada. 

Bukti sukses lain adalah airports operator yang bersedia memberikan insentif bagi maskapai yang nge-RON ke luar Soekarno Hatta, dan free of charge menginap di bandara lain dalam wilayah operasionalnya. Angkasa Pura II malah menyiapkan skema cash dan non-cash, free landing fee, free parking fee, hingga gratis beriklan di semua material promosi di bandara untuk menciptakan rute baru. 

Angkasa Pura I juga "ngebut" tahun ini dengan langsung membangun sembilan bandara dan terminal baru. Pembangunan mulai dari runway, appron, taxiway, terminal, sampai infrastruktur yang ada di dalamnya. 

"Kami juga memberikan insentif, bagi airlines yang mau menerbangi rute-rute baru, akan di bebaskan landing fee-nya," kata Arief. 

Berdasarkan informasi terbaru dari Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Maria Kristi Endah Murni menyatakan International charter flight bisa langsung masuk Sabang dan Custom, Immigration,Quarantine (CIQ) di Sabang. Sebab Sabang sudah berstatus bandara internasional.

Selain itu Air Asia pada Rabu ini juga sudah merealisasi janjinya saat dikunjungi Arief beberapa waktu lalu. Mereka sudah membuka penerbangan dari Narita, Tokyo ke Denpasar, Bali. Penerbangan perdana, dari Denpasar ke Narita mengangkut 150 orang dan dari Narita ke Denpasar membawa 338 orang. 

"Keren, 338 penumpang dari Tokyo Narita Airport! Terima kasih Air Asia. Terima kasih Pak Judi dan Pak Robert Waloni. Konkret, pasca Rakornas I/2017 langsung banyak hasil yang sesuai dari rencana," ujar Arief Yahya seraya mengacungkan dua jempol. 

Arief masih menugaskan tim yang dipimpin Staf Khusus Yudi Rifajantoro itu, untuk menghidupkan Bandara Belitung. Secara fisik bangunan sudah jadi, CIQ juga sudah diuji coba. Menurutnya hanya tinggal menunggu maskapai yang mau membuka penerbangan ke sana.

"Pembukaan (bandara) ini juga untuk memperkuat atraksi yang sudah kuat di Belitung. Atraksi itulah yang harus dipromosikan di target market atau originasinya," kata Mantan Dirut PT Telkom itu.

sumber : Kemenpar
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement