REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi aktor senior Ari Wibowo, bermain dalam satu proyek film bukan sekadar bagian dari profesi. Namun lebih dari itu, harus ada nilai lebih yang bisa ia dapatkan. Dengan kata lain, ia tidak ingin bermain dalam film yang tidak memiliki cerita yang kuat.
Hal berbeda ia dapatkan ketika mendapat tawaran di film "Multiverse: The 13th Step" produksi Amarta Pictures. Ia langsug tertarik saat membaca dan dijelaskan tentang cerita dalam film tersebut.
"Ketertarikan saya di film ini karena beda dengan film Indonesia. Jika biasanya 10 sampai 20 menit pertama udah tahu ceritanya akan seperti apa, tapi disini penonton akan diajak untuk terus berpikir karena tidak ketebak," ujar Ari Wibowo dalam peluncuran film tersebut kemarin.
Ia mengatakan, sejak lama ia memang tertarik dengan film-film yang memiliki unsur cerita seperti itu.
"Ini genre baru untuk di Indonesia, semi sains-fiction. Tapi entah kenapa karena di lembaga sensor film tidak ada genre ini, akhirnya dimasukin ke kategori horor. Tapi yang pasti ini bukan film horor seperti yang biasanya," kata dia.
Walaupun mengangkat alur cerita yang sedikit rumit, ia memastikan penonton film Indonesia tidak akan menganggap ini sebuah film yang berat. Karena semua cerita, gambar dan pengadeganan disesuaikan dengan cerita.
"Nggak berat koq, karena sebetulnya apa yang nanti diceritakan bukan ide yang baru, tapi berhubungan dengan dimensi. Lebih enaknya memang harus nonton," kata dia.
"Multiverse: The 13th Step" akan tayang mulai 24 Mei mendatang.