REPUBLIKA.CO.ID, Dua hari memang waktu yang terlalu sebentar untuk dapat mengeksplor Kota Semarang. Namun, Ezytravel.co.id berusaha merangkum beberapa destinasi wisata utama antara lain Sam Poo Kong, Goa Kreo, Lawang Sewu, Tugu Muda, Kampung Batik dan Masjid Agung.
Public Relation and Advertising Ezytravel.co.id, Noor Aini Rachmawati, menjelaskan setibanya di Bandara Achmad Yani Semarang telah menunggu transportasi lokal. Anda bisa memulai wisata dua hari dengan mengisi perut terlebih dulu di warung Soto Ayam Pak Man.
Destinasi pertama yang akan dituju adalah Kelenteng Gedung Batu Sam Poo Kong yang merupakan petilasan atau tempat persinggahan dan sekaligus pendaratan pertama seorang Laksmana Tiongkok bernama Cheng Ho. Kelenteng ini sengaja dibuat untuk menghormati Laksamana Cheng Ho dan saat ini menjadi salah satu cagar budaya.
Selanjutnya mengunjungi Goa Kreo yang dipercaya sebagai tempat pertapaan Sunan Kalijaga dalam perjalanannya mencari kayu jati untuk masjid Agung Demak. Saat ini Goa Kreo dihuni oleh sekumpulan kera, yang menurut legenda diberi amanat oleh Sunan Kalijaga untuk menjaga kawasan tersebut.
Keberadaan kera-kera tersebut membuat kunjungan ke Goa Kreo semakin menarik karena tingkah laku kera yang jahil kepada pengunjung. Disarankan untuk tidak menggunakan pakaian yang berwarna terang dan tidak membawa botol minuman berwarna. Warna-warna terang dapat menarik perhatian kera dan tidak jarang kera akan berusaha menarik.
Malam harinya, Anda bisa mengunjungi Lawang Sewu yang dibangun pada 1904 dan pernah dijadikan kantor pusat perusahaan kereta api oleh Belanda. Ruang bawah tanah dulunya digunakan sebagai penampung air dan pendingin pada masa Belanda. Namun di masa penjajahan Jepang dijadikan penjara bawah tanah. Tidak perlu khawatir, selama kunjungan ini akan dipandu oleh guide lokal yang sangat paham akan situasi di masing-masing destinasi.
Keesokan harinya tamu akan diajak berkeliling Kampung Batik, selain dapat melihat aneka produksi berbahan dasar batik juga bisa belajar membatik di lokasi Batik Handayani. Di sana akan diajarkan proses melukis dengan canting, mewarnai, mengeringkan, hingga proses akhir agar kain siap menjadi sebuah karya batik. Disediakan bahan kain untuk media belajar membatik dan hasilnya dapat dibawa pulang sebagai oleh-oleh hasil karya membatik.
Menjelang siang, perjalanan dilanjutkan menujut Masjid Agung Jawa Tengah yang dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi yang disiapkan sebagai tempat ibadah dan sekaligus objek wisata religius. Masjid ini merupakan salah satu landmark Kota Semarang dengan area serambi masjid dilengkapi enam payung raksasa otomatis seperti di Masjid Nabawi. Daya tarik lain dari masjid ini adalah Menara Al Husna atau Al Husna Tower yang tingginya 99 meter sehingga dapat menikmati pemandangan Kota Semarang.
Sebelum kembali ke rumah, jangan lupa untuk menikmati makanan khas Semarang lainnya yaitu Tahu Gimbal. Gimbal itu sendiri adalah bakwan udang yang digoreng dan akan disajikan bersama tahu, telur goreng, sayuran, lontong disiram kuah kacang.