Senin 15 May 2017 19:46 WIB

Novel Bidadari Bermata Bening Jadi Rebutan di IBF 2017

Habiburrahman El Shirazy atau akrab dipanggil Kang Abik menandatangani novel
Foto: Irwan Kelana/Republika
Habiburrahman El Shirazy atau akrab dipanggil Kang Abik menandatangani novel "Bidadari Bermata Bening" di ajang Islamic Book Fair, JCC Senayan Jakarta, Sabtu (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Novel terbaru karya Habiburrahman El Shirazy yang berjudul  Bidadari Bermata Bening  menjadi primadona Islamic Book Fair (IBF) ke-16 tahun 2017 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta, 3-7 Mei 2017. Novel yang diterbitkan oleh Republika Penerbit itu menjadi rebutan para pengunjung.

“Sejak hari pertama pameran, permintaan terhadap novel Bidadari Bermata Bening  sudah kencang. Permintaan itu terus bertambah kencang dan mencapai puncaknya pada hari keempat dan terakhir pameran,” kata Chief Executive Officer (CEO) Republika Penerbit Arys Hilman, Ahad  (7/5) malam.

Arys mengungkapkan, pada hari keempat pameran, Sabtu (6/5) Republika Penerbit mengadakan bedah novel Bidadari Bermata Bening  di Panggung Utama IBF. Acara yang digelar pukul 14.30-16.00 itu disiarkan secara live oleh sebuah stasiun radio. “Bedah novel yang menampilkan Kang Abik (panggilan akrab Habiburrahman El Shirazy, Red) dan sutradara film Ayat Ayat Cinta 2 Guntur Suharjanto itu dihadiri ratusan orang. Sebagian pengunjung yang tidak kebagian tempat duduk di bangku, memilih berdiri atau duduk di lantai,” tutur Arys.

Selepas acara bedah buku, Republika Penerbit mengadakan book signing novel Bidadari Bermata Bening di stan Republika Penerbit. “Para penerbit makin antusias membeli novel Bidadari Bermata Bening. Apalagi mereka bisa mendapatkan tanda tangan Kang Abik dan berfoto bersama Kang Abik,” ujar Arys.

Ratusan orang berebut membeli novel Bidadari Bermata Bening tersebut. “Bahkan ada satu eksemplar novel Bidadari Bermata Bening yang ada kerusakan sedikit sehingga tidak kami jual. Namun seorang bapak tetap memaksa untuk membeli novel tersebut. Ketika kami tawarkan untuk kami kirimkan novel  yang mutu cetakannya tidak ada kekurangan,  ke alamatnya, dia tidak mau. ‘Saya maunya  buku novel yang ini saja, yang sudah ditandatangani Kang Abik’, begitu kata dia,” papar Arys.

Hari Sabtu itu, saat tiba waktu Maghrib, novel Bidadari Bermata Bening habis terjual. “Sudah Maghrib, dan novel Bidadari Bermata Bening sudah ludes di stan Republika Penerbit. Maka, acara book signing kami stop,” ungkap Arys.

Namun keesokan harinya, Ahad (7/5), yang merupakan hari terakhir pameran, novel Bidadari Bermata Bening kembali jadi rebutan pengunjung. “Sejak pagi sampai sore hari, novel Bidadari Bermata Bening kembali jadi primadona. Para pengunjung berebut mendapatkan buku tersebut. Kasir kami sampai kewalahan. Lalu lintas di depan stan Republika Penerbit kembali tersendat, bahkan sulit bergerak, seperti hari kemarin. Apalagi Ahad sore itu juga ada book signing novel Tentang Kamu oleh Tere Liye,” tutur Arys.

Besarnya minat para pengunjung terhadap novel Bidadari Bermata Bening, akhirnya stok novel tersebut di stan kembali habis. Yang menarik, kata Arys, para pengunjung tidak hanya membeli novel Bidadari Bermata Bening.

Banyak di antara mereka yang juga membeli novel-novel lainnya karya Kang Abik, seperti Ayat Ayat Cinta 1, Ayat Ayat Cinta 2, Ketika Cinta Bertasbih dan Api Tauhid.  “Pada Ahad Maghrib itu, semua novel karya Kang Abik terjual habis.  Khusus novel Bidadari Bermata Bening, penjualannya mencapai lebih 1.000 eksemplar. Ini luar biasa,” kata Arys.

Ditambah lagi penjualan novel-novel karya Tere Liye, seperti Tentang Kamu, Rindu, Pulang dan lain-lain, juga sangat laris. “Alhamdulillah, dalam lima hari pameran kami berhasil melampaui target penjualan, dan berhasil melewati penjualan di IBF 2016 yang digelar di Istora Senayan selama lima hari. Kami sangat bersyukur,” ujar Arys.

Terkait larisnya novel Bidadari Bermata Bening, seorang dari sebuah perusahaan film sampai berkata kepada Kang Abik, “Kang Abik ini jualan novel atau jualan sembako? Kok  orang-orang sampai berebutan membeli novel Bidadari Bermata Bening, seperti orang-orang berebutan membeli sembako?”

Hingga saat ini Habiburrahman El Shirazy tercatat sebagai salah seorang novelis terlaris di Indonesia. Novel-novelnya sudah terjual jutaan eksemplar. Beberapa di antaranya sudah difilmkan, seperti Ayat Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Dalam Mihrab Cinta, dan Cinta Suci Zahrana.  Novel Ayat Ayat Cinta 2 yang merupakan sekuel Ayat Ayat Cinta sebentar lagi juga akan difilmkan.

Novel Bidadari Bermata Bening merupakan novel terbaru karya Habiburrahman El Shirazy yang diterbitkan oleh Republika Penerbit. Novel tersebut mengisahkan tentang sosok Ainul Mardhiyah  yang dalam Alquran dikisahkan sebagai ratunya bidadari. “Novel ini mengisahkan tentang seorang santri perempuan yang menjadi khadimah di sebuah pesantren. Banyak yang under estimate (meragukan kemampuannya). Namun ia terus berjuang keras, sehingga mampu menjadi orang berprestasi. Tidak hanya secara finansial, tapi juga secara pendidikan ia mampu kuliah di Yordania,” tutur Kang Abik kepada Republika.co.id.

Ia menambahkan, putra Pak Kiai (pengasuh pesantren) jatuh cinta kepadanya. Namun sang santri tersebut sudah terbang ke Yordania. “Ia harus melalui perjuangan panjang dan berliku untuk mengejar cinta tersebut dan bagaimana cinta menjaga kesuciannya,” ungkap Kang Abik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement