Jumat 12 May 2017 09:54 WIB

Ayat Ayat Cinta 2 Difilmkan, Kang Abik: Novel dan Film adalah Kerja Budaya

para pemain Ayat-Ayat Cinta 2
Foto: Gita Amanda / Republika
para pemain Ayat-Ayat Cinta 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih 10 tahun berlalu sejak novel Ayat Ayat Cinta  (AAC) karya Habiburrahman El Shirazy diterbitkan oleh Republika Penerbit. Novel yang bermula dari cerita bersambung di Harian Republika itu diterbitkan pertama kali tahun 2004 dan hingga sekarang tercatat sebagai novel Indonesia terlaris dengan penjualan di atas 500 ribu eksemplar.

Novel tersebut kemudian difilmkan dengan judul yang sama oleh MD Pictures tahun 2008 dan berhasil menjadi box office. Film yang dibintangi Fedi Nuril, Rianti Cartwright dan Carissa Putri itu berhasil meraih penonton sekitar 3,7 juta orang.

 

“Sekitar 10 tahun setelah novel AAC terbit, banyak orang yang meminta kepada saya untuk menulis kelanjutan novel AAC. Mereka ingin tahu bagaimana kelanjutan kisah cinta dan perjuangan Fahri dan Aisha, dua tokoh utama dalam novel tersebut,” kata Habiburrahman El Shirazy kepada Republika.co.id, Jumat (12/5).

Untuk menjawab permintaan masyarakat, Kang Abik – panggilan akrab Habiburrahman El Shirazy – kemudian menulis sekuel AAC. Novel AAC 2 terlebih dahulu dimuat sebagai cerita bersambung di Harian Republika, kemudian diterbitkan oleh Republika Penerbit pada akhir 2016. Novel itu pun menjadi buku terlaris (best seller).

Kini novel AAC 2 segera diangkat ke layar lebar oleh MD Entertainment. Film AAC  2 akan dibintangi oleh Fedi Nuril, Chelsea Islan, dan satu lagi artis wanita yang masih dirahasiakan namanya. Film yang memulai syutingnya di Edinburgh, Inggris, awal Juli 2017 itu direncanakan tayang di bioskop pada Desember 2017.

Kang Abik merasa bersyukur novel AAC 2 akan  difimkan. “Masyarakat berharap novel AAC ada sekuelnya. Setelah novel AAC 2 terbit, mereka bertanya kapan  novel AAC 2 diangkat ke layar lebar. Alhamdulillah, pertanyaan dan harapan mereka kini terjawab,” tutur alumnus Al Azhar University Kairo, Mesir.

Bagi Kang Abik, novel dan film merupakan kerja budaya. “Karya sastra maupun film merupakan kerja budaya sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Karena itu, Kang Abik, baik novel-novel yang ditulisnya maupun film-film yang diangkat dari novel-novel tersebut menjadi kerja budaya yang bermanfaat. “Semoga kehadiran novel dan film AAC 2 ini bermanfaat untuk meningkatkan budaya kita menjadi semakin baik,” papar novelis yang juga da’i tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement