Rabu 10 May 2017 17:45 WIB

Tanggal 13 Mei Disarankan Jadi Hari Hutan Indonesia

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Winda Destiana Putri
Ilustrasi Hutan
Foto: pixabay
Ilustrasi Hutan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Hutan Itu Indonesia mendorong tanggal 13 Mei sebagai peringatan Hari Hutan Indonesia. Sebab, pada 13 Mei 2015 silam, hari itu bertepatan dengan penandatanganan moratorium izin baru di hutan primer dan lahan gambut oleh Presiden RI Joko Widodo.

"Keputusan moratorium itu sangat baik karena jika hutan primer dan lahan gambut diolah terus-menerus bisa mengancam hutan tropis Indonesia yang kini posisinya menempati posisi ketiga terbesar di dunia," ujar Riry Silalahi, perwakilan dari Gerakan Hutan Itu Indonesia (HII).

Ia mengatakan, HII ingin menyampaikan pesan perlindungan hutan sebagai identitas bangsa yang harus dijaga dengan cara-cara kreatif. Tahun ini, implementasi ide kreatif itu berupa Konser Musika Foresta yang dihelat sekaligus pada perayaan hari hutan 13 Mei 2017 mendatang di Balai Sarbini, Jakarta.

Sebelumnya, sejumlah musisi ternama Indonesia diajak menjelajah hutan menuangkan pengalaman mereka dalam wujud lagu. Glenn Fredly diajak bertandang ke Taman Nasional Manusela, Maluku; Achi Hardjakusumah di Hutan Kemenyan, Tapanuli Utara; Astrid Sartiasari di Hutan Nagari Sungai Buluh, Sumatera Barat; dan Alam Urbach di Hutan Adat Dayak Iban, Sui Uti, Kalimantan Barat.

Selain keempat musisi itu, konser juga akan menghadirkan Melanie Subono, Nina Tamam, 5Romeo, The Weekend Rockstars, dan Sandra Fay dengan berbagai penampilan mereka. Tak hanya di Jakarta, perayaan Hari Hutan Indonesia juga akan dilakukan di enam kota besar yaitu Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Palangkaraya.

Riry menyebutkan, para partisipan mengajak masyarakat luas menandatangani petisi #JagaHutan di laman daring Change.org. Perjalanan ke hutan, produksi lagu, konser, hingga penandatanganan petisi itu bertujuan mengajak seluruh pihak untuk makin tergerak menjaga serta melestarikan hutan Indonesia.

"Seluruh musisi terlibat secara sukarela karena rasa cinta terhadap hutan. Seluruh hasil penjualan tiket juga akan dialokasikan untuk adopsi pohon di beberapa hutan di Jambi dan Sumatera Barat," tutur Riry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement