REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Di pasaran kita biasa menjumpai berbagai macam jenis susu. Aneka nama disematkan pada susu antara lain skimmed milk, low fat milk, dan high calcium milk. Walau demikian masyarakat masih belum semuanya mengerti apa perbedaan dari masing-masing jenis susu itu. Padahal, manfaat yang terkandung pada tiap susu berbeda-beda.
Darmanto Setyawan, Head of Dairy Manufacturing South East Asia PT Greenfields Indonesia menjelaskan apa perbedaan antara ketiga susu tersebut. Ia menjelaskan skimmed milk adalah susu yang diolah dengan proses sentrifugal separator.
"Proses ini bertujuan menghilangkan lemak sehingga kandungan lemak di bawah 0,1 persen," jelas Darmanto. Dengan kata lain, kandungan lemak pada susu jenis skimmed milk nyaris nol.
Susu low fat juga merupakan susu yang rendah lemak. Namun, kandungan lemaknya lebih tinggi daripada skimmed milk. Kandungan lemak pada susu low fat rata-rata sebesar 1,1 persen.
Lalu apa yang disebut dengan susu hi-calcium atau susu berkalsium tinggi? Darmanto mengatakan susu yang diperah dari sapi memiliki kandungan kalsium yang sangat tinggi meski tanpa fortifikasi.
Namun tidak semua susu sapi yang dijual di pasaran bisa disebut susu tinggi kalsium. "Boleh disebut susu high calcium atau high protein jika dalam satu penyajian susu itu memenuhi 20 persen kebutuhan kalsium atau protein yang direkomendasikan sesuai angka kecukupan gizi," bebernya.
Angka kecukupan gizi (AKG) di Indonesia mensyaratkan kebutuhan kalsium mencapai 800 mg per hari. Jika dalam 100 ml susu terkandung 130 mg kalsium, maka mengonsumsi segelas susu yang setara 250 ml sudah memenuhi AKG. "Perhatikan label kandungan gizi pada kemasan sebelum membeli susu," ujarnya.