REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan gencar mendorong wisata halal pada saat bulan Ramadhan. Program bernama Pesona Khazanah Ramadhan di Bumi Seribu Masjid diharapkan dapat menciptakan wisata spiritual bagi wisatawan yang berkunjung ke NTB.
Gubernur NTB Tuan Guru Haji Muhammad Zainul Majdi menjelaskan, program ini dimaksudkan untuk tiga tujuan. Pertama, NTB ingin berkontribusi menciptakan kenyamanan berbangsa dan mendinginkan situasi yang tidak nyaman pasca-ketegangan di Pilkada.
"Kami di NTB ingin berkontribusi mendinginkan suhu hangat politik. Dengan kegiatan spiritual ini bagaimana situasi lebih nyaman dan ketegangan dikendurkan, agar situasi kebangsaan kita bisa kita tangkap sebagai suatu kenikmatan," ujar TGH M Zainul Majdi saat meluncurkan Pesona Khazanah Ramadhan dalam acara Rembuk Republik di Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis (4/5).
Zainul berharap keberagamaan di NTB bisa menopang suatu kemasyarakatan yang nyaman. Sebab, spiritualitas itu karena dari Allah dapat menghadirkan kedamaian. NTB ingin menjadi contoh karena keyakinan spiritualisasi jadi pintu masuk untuk menjadi lebih baik dan mulia. Dengan demikian, pihaknya memilih menjadikan itu sebagai jalan mencontohkan NTB dengan momen Ramadhan menjadi keadaan nyaman sebagai anak-anak bangsa.
Menurut dia, selama ini Ramadhan identik dengan tidak melakukan apapun kecuali darurat. Hal ini menyebabkan layanan publik menurun dan produktivitas mengendur. Ini menjadi tujuan kedua program Pesona Khazanah Ramadhan yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat dan ekonomi di NTB saat bulan Ramadhan. Sehingga Ramadhan yang sebelumnya merupakan low season atau musim sepi untuk wisata, diharapkan dapat menjaring banyak wisatawan.
"Kami ingin simbol keagamaan berkolerasi positif dengan masyarakat dan keseluruhan bangsa. Ramadhan adalah energi yang besar, kita ingin menunjukkanRramadhan tidak diam, tapi banyak gerak agar berkah," kata Zainul.
Tujuan lainnya, NTB ingin semakin mengembangkan fasilitas dan segmen wisata halal ini dengan berbagai konten yang menarik. NTB ingin menciptakan inovasi dan kreativitas agar semakin mengukuhkan diri sebagai destinasi wisata halal.
Sebelumnya NTB telah menambah wawasan islami untuk pramuwisata, serta memperbanyak pramuiwsata yang ahli berbahasa arab karena banyak wisatawan Timur Tengah. Dengan membentuk program ini, NTB akan menjadi yang pertama mengukuhkan spiritual tourism di Indonesia.
"Spiritual tourism yang tidak kalah penting bagaimana tourism ini bisa memberikan pengalaman spiritual bagi para pelancong, seperti sholat tarawih di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi agar pengalaman berbeda," kata Zainul.