Kamis 04 May 2017 10:44 WIB

Kiat Bisnis Bertahan di Tengah Resesi

Wanita berbisnis pakaian.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Wanita berbisnis pakaian.

REPUBLIKA.CO.ID, Mempertahankan suatu bisnis, pada kenyataannya, lebih sulit dibandingkan memulainya, apalagi pada masa resesi di mana permintaan menurun dan harga barang meningkat. Tentunya tidak mudah untuk bertahan dan kebal terhadap dampak dari penurunan ekonomi tersebut. Penyebab resesi sangat beragam dan efeknya pun berantai.

Dampak resesi, terutama, sangat dirasakan oleh pemilik bisnis kecil dan menengah. Selain karena modal mereka yang sedikit, kebanyakan pedagang UKM (Usaha Kecil dan Menengah) adalah pemula. Sebenarnya, tidak perlu panik ketika menghadapi perubahan tersebut. Berikut adalah cara-cara yang dapat Anda lakukan yang membantu untuk bertahan dan sukses melewati resesi ekonomi:

Melakukan evaluasi pada sistem pemasaran

Pada masa resesi, Anda harus fokus untuk meningkatkan penjualan dengan menggunakan pemasaran yang tepat dan hemat. Salah satunya adalah dengan pemasaran via internet, di mana dengan memanfaatkan teknologi, pemasaran akan lebih tersebar, cepat dan murah. Sistem pemasaran berbasis teknologi juga dapat meningkatkan efektivitas iklan dan mengurangi biaya pada cara iklan konvensional.

Mengurangi atau melunasi utang yang berlebih

Pada masa resesi, berarti harus siap dengan penurunan permintaan masyarakat, yang mana akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan yang mungkin diperoleh. Untuk itu, sebisa mungkin mengurangi utang atau fokus pada pembayaran utang. Hilangkan beban utang seperti kartu kredit atau tunggakan pembayaran cicilan atau pembelian. Tentu Anda tidak ingin menambah keburukan resesi dengan tunggakan utang bukan?

Batasi pembelian stok 

Membatasi stok dapat membantu menyimpan cadangan uang yang dimiliki. Stok yang terlalu banyak pada masa resesi hanya akan mengurangi optimalnya dana yang ada untuk bagian usaha lainnya, contohnya untuk pembiayaan tenaga kerja atau pemasaran. Untuk itu, Anda harus cermat dalam menyediakan stok barang.

Melakukan pencatatan anggaran bisnis

Laporan keuangan merupakan indikator utama bisnis, baik pada masa resesi maupun non-resesi. Dengan laporan keuangan yang rinci, Anda akan mampu melacak profitabilitas hingga rincian arus kas dan pengeluaran. Laporan keuangan ini dapat dilakukan per satu periode bisnis, baik itu bulanan, mingguan atau harian.

Indikator yang ada pada laporan keuangan dapat menunjukkan kemungkinan pembengkakan biaya yang terjadi pada satu bagian bisnis yang mana biaya tersebut tidak berkontribusi untuk pengembangan usaha. Anda pun dapat dengan lebih mudah fokus pada produk atau layanan yang lebih menguntungkan.

Hindari promosi yang tidak efektif

Promosi yang tidak efektif adalah promosi yang tidak mendatangkan keuntungan. Jika memberikan produk secara gratis dan tidak merasakan peningkatan penjualan, berarti promosi tersebut hanya merugikan. Atau mungkin saja Anda memberikan potongan harga, tetapi potongan harga tersebut tidak menarik pembeli.

Anda dapat mencoba bersaing melalui aspek lain seperti pelayanan atau kualitas produk atau jasa yang ditawarkan. Dengan kata lain, pada masa resesi harus lebih fokus pada keuntungan kompetitif. Jadikan kelemahan itu sebagai senjata untuk mengalahkan bisnis besar pada saat resesi.

Mengurangi inventaris serta biaya tambahan

Walaupun tidak terlalu memakan biaya, melakukan penyediaan inventaris dengan tepat dapat menghemat pengeluaran. Misalnya, dapat mencari barang yang nilainya relatif stabil yang mana pada masa resesi sekalipun, barang tersebut tidak akan berkurang nilainya. Inventaris tersebut dapat diuangkan apabila resesi berdampak sangat buruk pada kondisi finansial usaha.

Melakukan pelatihan tenaga kerja

Sumber daya manusia merupakan faktor utama untuk kelangsungan bisnis, dengan sumber daya manusia yang terlatih, Anda dapat mempertahankan produktivitas untuk terus tinggi sehingga proses produksi selalu mulus. Selain itu, dengan tenaga kerja yang terlatih, layanan yang akan diberikan kepada pelanggan pun akan lebih terjamin. Pelayanan yang memuaskan dapat mendukung kelangsungan bisnis.

Fokus pada kualitas pada masa resesi

Bisnis yang menawarkan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan adalah ciri-ciri bisnis yang dapat bertahan pada masa resesi. Dalam jangka panjang, kualitas lah yang akan menjadi daya tarik suatu bisnis, tidak peduli dengan bagaimana kondisi perekonomian di negara tersebut.

Artikel ini merupakan kerjasama antara Republika.co.id dengan Cermati.com, portal pembanding produk keuangan Indonesia

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement