REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Latte yang dibuat ValuePenguin menunjukkan bahwa pelanggan yang membeli secangkir Starbucks Latte di Rusia mencapai 12 dolar AS atau setara Rp 160 ribu. Harga ini lebih tinggi dibandingkan negara-negara, seperti Cina, Thailand, dan Indonesia yang hanya tujuh dolar AS atau Rp 93 ribu.
Harga rata-rata kopi Starbucks di Amerika Serikat adalah 2,75 dolar AS atau sekitar Rp 37 ribu. ValuePenguin kemudian menganalisis biaya relatif dari kopi yang banyak digandrungi generasi muda ini di 44 negara menggunakan data Euromonitor International dan konverter yang memperhitungkan data Bank Dunia.
"Pelanggan di Rusia bahkan bisa menghabiskan 30,32 dolar AS (setara Rp 404 ribu) jika memperhitungkan biaya lainnya, termasuk makanan di negara tersebut," kata Consumer Content Editor di ValuePenguin, Paul Reynolds, dilansir dari MarketWatch, Rabu (3/5).
Harga Starbucks di Asia Tenggara mencapai delapan dolar AS. Di Australia, harganya hanya 2,86 dolar AS, Inggris 2,88 dolar AS, Selandia Baru dan Kanada 3,06 dolar AS. Angka ini dinilai lebih sebanding dan sesuai.
"Ini menunjukkan betapa murahnya barang dan jasa di negara-negara tersebut," kata Reynolds.
Angka harga tersebut bisa juga menjelaskan mengapa Starbucks membentuk rantai atau waralaba nan eksotis di negara-negara, khususnya Asia Tenggara.