REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Usai Hari Raya Idul Fitri, khususnya pada Agustus 2017, di Kabupaten Banjarnegara akan berlangsung dua even besar kegiatan wisata. Kedua even tersebut terdiri dari Dieng Culture Festival (DCF) ke-8 dan Festival Serayu Banjarnegara (FSB) 2017.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara, Dwi Suryanto mengatakan, event wisata DCF dan FSB merupakan event wisata yang memang sudah digelar secara rutin setiap tahun sebagai bagian dari promosi pariwisata Banjarnegara. ''Untuk tahun 2017 ini, DCF digelar 4-6 Agustus, sedangkan FSB digelar 23-27 Agustus,'' jelasnya, Senin (1/5).
Menurutnya, kegiatan FSB juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara. Salah satu agenda ikonik yang digelar, adalah pesta Parak Iwak, sebagai simbol ungkapan syukur warga Banjarnegara atas karunia Sungai Serayu yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.
Dalam pesta parak iwak tersebut, Pemkab akan menyebar ribuan ikan di Sungai Serayu yang kemudian dipersilakan bagi masyarakat untuk menangkapnya. ''Ada berbagai jenis ikan yang nanti kita lepas dalam rangka pesta parak iwak,'' katanya.
Menurutnya, keberadaan Sungai Serayu memiliki banyak manfaat bagi pertumbuhan ekonomi di Banjarnegara, karena airnya banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, perikanan, hingga pariwisata. ''Untuk itu, FSB Banjarnegara digelar sekaligus untuk mengingatkan semua pihak untuk tetap menjaga kelestarian alam dan sungai,'' jelasnya.
Sedangkan mengenai kegiatan DCF, Dwi menyebutkan akan ada berbagai pertunjukkan seni dan budaya yang akan digelar. ''DCF 2017 ini, kami perkirakan akan lebih meriah dan lebih banyak pengunjung dibandun tahun sebelumnya,'' katanya.
Menurutnya, dalam event DCF tersebut, nantinya akan digelar kegiatan budaya seperti ritual potong rambut gimbel dan kirab budaya. Sedangkan untuk pertunjukkan keseniannya, antara lain pertunjukkan bertajuk 'Akustik Atas Awan', parade kesenian, pesta lampion, serta expo UKM dan Purwaceng. ''Lokasi kegiatan, seluruhnya berada di seputaran Komplek Candi Arjuna, Dieng,'' jelasnya.
Penjabat Bupati Banjarnegara Prijo Anggoro Sabar Risan menyebutkan, kegiatan DCF dimaksudkan untuk melestarikan budaya asli Dieng itu, termasuk minuman purwaceng yang dikenal sebagai ginseng asli Dieng.
Saat mengunjungi Dieng dan bertemu dengan para kepala desa dan tokoh masyarakat Dieng sebelumnya, Anggoro menegaskan perlunya pembenahan infrastruktur Dieng. Untuk itu, Pemkab akan menyiapkan beberapa jalan tembus agar masyarakat bisa lebih mudah mengakses kawasan Dieng.
''Beberapa kepala desa dan tokoh masyarakat sudah menyampaikan permohonan agar pelaksanaan DCF tidak lagi terganggu akses transtortasi ke Dieng baik dari Banjarnerara maupun Wonosobo. Persoalan ini akan kita tindaklajuti dengan koordiasi dinas terkait,'' katanya.