REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Festival Kampoeng Minangkabau yang tengah berlangsung di Lapangan Banteng, Jakarta, mendapat respon positif dari para perantau tanah Minang. Rosmayanti, perantau asal Bukittinggi, Sumatra Barat, mengaku festival ini membantunya melepas rindu kepada keluarga di kampung halamannya.
"Saya senang sekali karena bisa bertemu dengan sesama orang rantau. Bagi kami sesama orang rantau itu keluarga," kata wanita yang akrab di sapa Ros ini, Sabtu (29/4).
Ros mengaku sudah hampir tiga tahun tidak pulang kampung karena terkendala kesibukan pekerjaan di Jakarta. Dengan adanya acara ini, Ros bahkan bisa menikmati jajajan khas Sumbar yang tidak bisa dia temui di Jakarta.
"Memang di Jakarta banyak rumah makan Padang, tapi ada beberapa makanan yang jarang dijual seperti sala lauak," ujar Ros.
Demikian halnya yang dirasakan oleh Nasrulah dari Pariaman. Di festival ini, Nasrulah bisa memilih berbagai jajanan khas Minang dengan cita rasa yang asli. Menurutnya, beberapa rumah makan Padang di Jakarta menawarkan cita rasa yang sudah disesuaikan dengan lidah warga Jakarta.
"Rasanya kurang orisinil. Jadi festival ini bisa mengobati kerinduan kami para anak rantau," ujar Nasrulah.
Selain warga asli Minang, festival ini juga menarik warga dari suku lain. Seperti misalnya Rahayu Ningtyas yang merupakan warga asli suku Jawa. Rahayu mengaku penasaran dengan makanan asli Minang yang terkenal kelezatannya tersebut.
"Saya juga ingin mengenal lebih dalam lagi tentang kebudayaan Minang dari kulinernya. Kebetulan saya punya banyak sekali teman orang Padang," kata Rahayu.
Selain dipenuhi stan kuliner, Festival Kampoeng Minangkabau juga menghadirkan stan kerajinan tangan, permainan daerah Sumbar, hingga artis-artis lokal Sumbar yang membawakan lagu-lagu Minang. Festival Kampoeng Minangkabau masih akan berlangsung hingga 1 Mei 2017.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
