REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk pertama kalinya, penumpang dari Australia dapat menikmati penerbangan nonstop dari Australia ke Eropa menggunakan layanan Qantas. Tiket penerbangan dengan rute Perth London (Heathrow) mulai dijual pada tanggal 27 April 2017.
Penerbangan harian dengan rute yang mencatat sejarah baru ini akan dimulai pada 24 Maret 2018 dan merupakan bagian dari layanan perjalanan pulang-pergi rute baru Melbourne-Perth-London. Layanan tersebut akan dioperasikan oleh Boeing 787-Dreamliner terbaru Qantas, pesawat yang dirancang khusus untuk kenyamanan penerbangan jarak jauh.
CEO Qantas Group Alan Joyce mengatakan, pelanggan dari kota-kota Australia lainnya dapat terhubung ke London melalui Perth, sementara penumpang inbound akan dapat melakukan transfer dari ibu kota Australia Barat ini ke tujuan selanjutnya di seluruh negara.
Lonjakan pemberhentian juga diperkirakan akan terjadi di wilayah Australia Barat sendiri. QF9/10 yang baru akan menggantikan penerbangan Melbourne-Dubai-London menandai evolusi Rute Kanguru. Rute Australia–Inggris melalui Belahan Bumi Timur selanjutnya, tepat tujuh dekade setelah maskapai nasional tersebut menerbangkan penumpang dari Australia ke London untuk pertama kalinya.
"Adanya ketertarikan global terhadap penerbangan rute Perth-London sejak diumumkan pada bulan Desember 2016 yang lalu. Kami pernah mengatakan bahwa Qantas Dreamliner adalah game changer. Rute Kanguru terus mengalami perubahan seiring dengan teknologi terbaru. Dulu, dibutuhkan empat hari dan tujuh pemberhentian. Sekarang, kami dapat menghubungkan Australia dan Inggris dalam satu pemberhentian saja. Ini merupakan sebuah kenyamanan yang belum pernah dimiliki oleh Australia sebelumnya," ujarnya di Jakarta.
"Kami sadar bahwa ini adalah penerbangan yang panjang, meskipun jarak tempuhnya tidak terlalu jauh rute Sydney ke Dallas yang kami miliki. Pesawat Dreamliner dirancang khusus untuk jenis rute ini karena fitur built-in nya mampu mengurangi jetlag dan meningkatkan keseluruhan pengalaman perjalanan. Kami telah meningkatkan tingkat kenyamanan di masing-masing kabin dan mengurangi jumlah kursi dibandingkan dengan kebanyakan maskapai lain."
Joyce mengatakan bahwa rute penerbangan langsung cenderung meningkatkan permintaan perjalanan karena memudahkan pelanggan untuk mencapai tujuan yang akan menguntungkan ekonomi Australia Barat dan pariwisata Australia secara lebih luas.
"Rute ini menjadikan Australia Barat sebagai gerbang pariwisata baru bagi Australia. Riset kami menunjukkan banyaknya keinginan untuk menjelajahi Australia bagian Barat, tidak hanya dari pengunjung Inggris dan Eropa, tetapi juga dari orang-orang di wilayah Australia dalam perjalanan mereka ke London. Banyak pebisnis, terutama di sektor sumber daya, akan singgah di Perth dalam perjalanan mereka ke Inggris," katanya.