REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda penikmat kopi? Hari Anda belum lengkap tanpa secangkir atau dua cangkir kopi? Sebaiknya Anda mengenal dulu sejarah perkembangan kopi itu seperti apa di seluruh dunia.
Juara Indonesia Barista Competition 2012 Doddy Samsura mengatakan sejarah kopi tradisional dulunya dari Etiopia. Asli dari negara itu. Tradisi kopi tidak bisa lepas dari sana. Tradisi kopi di sana unik karena bagian dari ritual 700 tahun sebelum masehi. Dari racikan kopi menjadi minuman.
"Kopi identik dengan adat. Ibadah malam. Akhirnya terus berkembang salah satunya jadi jembatan kopi di dunia salah satunya Turki," jelasnya dalam acara peluncuran NESCAFÉ Dolce Gusto Piccolo di Jakarta, Kamis (27/4).
Di Turki, kopi dijadikan sajian untuk khalayak umum. Secangkir kopi pun mulai diperjualbelikan. Kopi diseduh atau diekstrak. Pemanasnya pasir. Kopi yang pahit terkadang ditambah dengan rempah, atau gula.
Kopi ditaruh di atas wadah metal beralas dipasir, ketika mendidih diangkat. Lalu, ditaruh lagi di atas pasir. Mendidih diangkat lagi berkali-kali. "Mereka gunakan angka ganjil, misalnya tiga kali angkat. Kemudian ditaruh lagi," tambahnya.
Dari sana, lanjutnya, mulai berkembang budaya minum kopi di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, kopi tradisional terkenal di Pontianak, Kalimantan. Orang yang membuat kopi tanpa baju, namanya kopi tarik. Namun kopi ini sangat ramai. Ini sama dengan kopi yang ada di Asia.