Kamis 27 Apr 2017 14:25 WIB

Upacara Labuan Merapi Diharapkan Genjot Kunjungan Pariwisata

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Esthi Maharani
Gunung Merapi
Foto: AP/Slamet Riyadi
Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Upacara Labuan Merapi terus berlangsung dari tahun ke tahun. Kegiatan rutin Keraton Yogyakarta ini pun selalu mendapat perhatian dari masyarakat, sehingga menjadi daya tarik wisata yang unik. Masyarakat pun semakin kreatif membuat acara pendukung upacara labuan merapi.

Camat Cangkringan, Edi Harmanta menyampaikan, acara-acara pendukung ditujukan untuk menarik minat wisatawan. Salah satunya dengan mengarak Ubu Rambe atau sesajen bagi Merapi dengan menggunakan Jeep Lava Tour dari Kantor Kecamatan Cangkringan ke Kinahrejo.

"Warga memang semakin kreatif dalam mengembangkan kegiatan pendukung Labuan Merapi. Harapannya memang agar kunjungan wisata ke upacara Labuan bisa semakin meningkat," kata Edi saat ditemui pada penyerahan Ubu Rambe di Kantor Kecamatan Cangkringan, Kamis (27/4).

Selain mengerahkan jeep-jeep Lava Tour, warga juga menyelenggarakan dua kegiatan pendukung. Pertama festival budaya di Desa Umbulharjo dan Upacara Boyong Songsong di Kantor Kecamatan Cangkringan. Tidak hanya sebagai pendukung Labuan Merapi, Upacara Boyong Songsong juga digelar untuk memperingati perpindahan Kantor Kecamatan Cangkringan yang baru.

Edi mengemukakan, di luar itu Upaca Labuan Merapi sendiri dipusatkan di Dusun Kinahrejo, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan. Sebelum diaraak ke Sri Manganti pada Jumat (28/4) pagi, warga sekitar dan abdi dalem Keraton Yogyakarta yang bertugas di Merapi akan melakukan beberapa kegiatan terlebih dulu.

"Nanti malam di atas (Kinahrejo) ada acara dulu, semacam syukuran, pertunjukkan wayang, dan fragmen mengenai asal muasal Merapi," kata Edi.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Juru Kunci Merapi, Mbah Asih. Menurutnya, ubu rambe akan diarak dengan berjalan kaki ke Sri Manganti atau tempat penyajian pada pukul 06.00 pagi. Ia menyampaikan, selain abdi dalem Keraton, masyarakat juga dapat mengikuti upacara tersebut. Adapun jarak dari Kinahrejo ke Sri Manganti sekitar tiga kilo meter.

"Ya walaupun jauh, yang ikut selalu banyak. Total yang ikut sampai ke atas (Sri Manganti) sekitar 700-an orang. Termasuk abdi dalem yang ditugaskan di Merapi berjumlah 20 orang," kata Mbah Asih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement