REPUBLIKA.CO.ID, ATAMBUA -- Pemerintah Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur siap mensukseskan semua program Crossborder untuk menarik wisatawan mancanegara. Di tahun 2017 ini, Pemkab Belu telah mempersiapkan 10 kalender event yang targetnya adalah wisman.
"Yang sudah pasti ini ada 10, bisa bertambah lagi tergantung kreasi bersama Kemenpar. Kita akan fokus menggelarnya," ujar Bupati Belu Willybrodus Lay didampingi Kepala Dinas Pariwisata Belu Johanes Andes Prihatin dalam acara penutupan Atambua Adventure 2017 di Lapangan Simpang Lima, Atambua, Ahad (23/4).
Lebih lanjut Bupati yang biasa disapa Willy itu menambahkan, event-event itu dirancang dan disiapkan agar bisa mendorong wisman crossborder terutama negara tetangga Timor Leste untuk datang menyambangi Tanah Air.
"Kita akan berprromosi terus ke tetangga, perbatasan juga kami branding terus dengan wonderful Indonesia," kata Bupati.
Event-event top yang sudah siapkan Pemkab diantaranya adalah, Fishing Turnamen (September), Motor Cross (Agustus), Atambua Grate Sale (Desember), Atambua Half Marathon (Juni), dan Parade Budaya (Mei).
"Itu top 5-nya, sisanya sedang kami godok dengan skema yang bisa menarik Wisman," kata Willy.
Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar Vinsensius Jemadu mengatakan crossborder itu harus mempunyai agenda yang jelas, harus memiliki promosi yang baik dan tentunya harus mengedepankan go digital sebagai alat PR-ing yang ampuh untuk mendatangkan Wisman.
"Kami siap mendukung kalender event yang ada di Atambua agar target pencapaian wisman tercapai. Oleh karena itu, kalender event harus dibuat dengan jelas dan valid, dan dipromosikan dengan baik di semua lini promosi termasuk penggunaan digital," ujar Vinsen.
Acara Offroad yang dilaksanakan dari tanggal 22-23 April 2017 diikuti banyak peserta dan wisatawan mancanegara. Perhelatan tesebut sukses mendatangkan 78 Mobil dari 14 tim yang pesertanya terdiri dari berbagai wilayah di Indonesia dan negara tetangga Timor Leste.
Menpar Arief berencana untuk melihat langsung events yang dilangsungkan di crossborder Atambua itu. Sekaligus mendorong investor yang ingin membangun amenitas di sana. "Prinsipnya, business lead, government support!" kata Arief Yahya.
Arief Yahya memang ingin berambisi untuk mewujudkan crossborder ini menjadi destinasi yang oke. Ini sejalan dengan misi Presiden Joko Widodo dalam menjadikan daerah tertinggal, terluar dan perbatasan sebagai daerah terdepan. "Karena itu, infrastruktur pun dibangun lebih bagus dari negara tetangga," kata Arief Yahya.
Advertisement