Rabu 19 Apr 2017 10:09 WIB

Wisatawan Lima Negara Ini Jadi Prioritas Yogyakarta

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Winda Destiana Putri
Wisatawan berswafoto di kawasan wisata Bukit Mojo, Gumelem, Dlingo, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (2/4).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Wisatawan berswafoto di kawasan wisata Bukit Mojo, Gumelem, Dlingo, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Sektor wisata Yogyakarta terus tumbuh dari waktu ke waktu. Hal ini terbukti dengan meningkatnya kunjungan para pelancong, baik dari dalam maupun luar negeri. Meski demikian, kedatangan turis mancanegara ke DIY masih harus ditingkatkan.

Maka itu pemerintah daerah dan pelaku wisata setempat berupaya menggenjot kunjungan wisatawan dari luar negeri melalui berbagai kegiatan. Ketua Jogja Travel Mart (JTM) Fadli Fahmi Ali menututrkan, setidaknya ada lima wisatawan mancanegara yang menjadi prioritas Yogyakarta.

“Yang masih jadi prioritas kami itu ada lima, Malaysia, Singapura, Thailand, Belanda, dan Perancis,” katanya, kemarin. Kelima negara tersebut menjadi prioritas lantaran selalu mendominasi kunjungan turis luar negeri dari tahun ke tahun.

Di sisi lain kunjungan wisatawan dari lima negara tersebut terbilang stabil. Berbeda dengan jumlah kunjungan wisatawan dari negara lain yang cenderung naik turun dan tidak bisa dikendalikan. Namun begitu, ke depannya para pelaku wisata akan fokus meningkatan kunjungan turis dari Eropa.

Lantaran potensi kunjungan wisata dari Eropa masih terbilang tinggi. Namun belum bisa digarap dengan maksimal. “Kalau dibandingkan dengan Bali, kita masih kalah jauh. Apalagi untuk kunjungan turis mancanegara,” ujar Fadli.

Ia mengemukakan, berdasarkan data Kementerian Pariwisata, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara DIY tahun lalu mencapai 352 ribu orang. Sementara kunjungan wisatawan nusantara sebanyak empat juta orang. Fadli mengemukakan bahwa angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 17 persen dari tahun sebelumnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ketua Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) DIY, Istijab M Danunagoro. Ia mengatakan, untuk meningkatkan angka kunjungan tersebut para pelaku wisata harus menyiapkan banyak hal. Salah satunya terkait akomodasi.

Meski begitu, ia meyakini, kapasitas hotel di Yogyakarta sendiri sudah bisa mencukupi angka kunjungan wisatwan yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Ditambah lagi saat ini keberadaan desa wisata pun sudah cukup berkembang. “Untuk menampung peningkatan kunjungan wisata, kita bisa kerja sama dengan berbagai pihak,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement