Selasa 18 Apr 2017 00:19 WIB

Katy Perry Jalani Terapi Hadapi Ketenaran

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Katy Perry
Foto: AP
Katy Perry

REPUBLIKA.CO.ID, Katy Perry mengungkap bahwa dirinya sudah lima tahun menjalani terapi psikologi. Penyanyi yang kini berambut pirang itu membutuhkan konsultasi dengan terapis untuk menghadapi popularitas.

"Ketika berada dalam ruangan (terapi), saya hanyalah seorang Katheryn Hudson, yang rasanya amat menakjubkan," ujar Perry, menyebutkan nama aslinya.

Perempuan 32 tahun itu mengatakan, sosok seleb yang berada di posisinya mengalami banyak hal sekaligus. Pada titik tertentu, desakan ketenaran itu bisa 'membunuh' atau membuat sejumlah orang terputus dari realitas, yang tidak ingin ia alami.

Perry juga mengakui bahwa melihat Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat menambah faktor dirinya membutuhkan terapi. Ikon pop tersebut masih sulit menerima Trump berkuasa, meninggalkan kekecewaan dan trauma yang membekas pada dirinya.

Ia menjelaskan bahwa kondisi itu bukan hanya soal sikap politik tetapi ada hubungannya dengan masalah pribadi di masa kecil. Perry pernah mengalami pengalaman tak menyenangkan soal tekanan di bawah kendali pria, kebencian terhadap wanita, dan seksisme.

Meski begitu, di usianya yang menginjak 32 tahun, Perry mengaku sudah banyak belajar dari beragam pengalamannya. Seniman itu berpegang pada kehidupan yang saat ini dijalani, sekaligus terbantu dengan semangat para penggemar yang ikut bahagia mendengar musiknya.

"Saya punya begitu banyak tekad dan ambisi, itulah yang membuat saya terus bertahan," kata pelantun lagu Chained to the Rhythm itu, dilansir dari laman Daily Mail.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement