REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kawasan wisata pegunungan masih menjadi daya tarik bagi sebagian warga untuk menghabiskan liburan panjangnya. Salah satunya adalah kawasan wisata pegunungan yang berada di bawah kaki Gunung Gede.
"Pengunjung yang datang ke wisata pegunungan mengalami peningkatan,’’ ujar Kepala Resor Selabintana Sukabumi, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BB TNGGP), Dadi Haryadi kepada wartawan, Ahad (16/4).
Para wisatawan umumnya berkunjung ke kawasan air terjun Curug Cibeureum yang berada di kawasan TNGGP. Menurut Dadi, pengunjung yang datang pada musim libur panjang ini kebanyakan adalah rombongan keluarga.
Mereka berasal dari sekitar Sukabumi dan sebagian lainnya dari Jakarta. Selain mengunjungi lokasi wisata air terjun Curug Cibeureum, banyak juga warga yang melakukan pendakian melalui resor Selabintana.
Namun pendakian melalui jaur ini sangat ekstrem dibandingkan dengan pintu masuk Cibodas dan Gunung Putri yang berada di Kabupaten Cianjur. Dadi menuturkan, tidak semua pendaki atau pengunjung rekreasi minat khusus bisa melalui jalur tersebut.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Untuk mendaki gunung melalui Selabintana ini pengunjung harus mempersiapkan diri dengan baik dan harus benar-benar aman. Aktivitas pendakian ke Gunung Gede kembali dibuka mulai April 2017.
Sebelumnya, kegiatan pendakian ditutup selama tiga bulan sejak Januari hingga akhir Maret lalu. Salah seorang pengunjung dari Jakarta, Ramadani (20 tahun) mengatakan, ia bersama keluarganya sengaja datang ke Sukabumi untuk melihat Curug Cibeureum di TNGGP.
"Lokasinya indah dan masih alami serta cocok untuk menghabiskan liburan panjang,’’ ujar dia.
Pengunjung lainnya dari Sukabumi Lismasari (25) mengatakan, perjalanan ke lokasi air terjun memerlukan perjuangan karena melalui tanjakan dan turunan. Waktu tempuh dari lokasi pintu masuk Selabintana ke curug mencapai sekitar 1,5 jam dengan jarak 3,5 kilometer. Namun, kata dia perjalanan yang melelahkan terbayarkan dengan indahnya pemandangan di perjalanan.