Sabtu 15 Apr 2017 16:05 WIB

Tak Cuma dari Atas, Menikmati Tumpak Sewu dari Bawah tak Kalah Indah

Air Terjun Tumpak Sewu di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur
Foto: Republika/ist-Sendy Aditya
Air Terjun Tumpak Sewu di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Menikmati air terjun "Tumpak Sewu" di Desa Wisata Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tidak hanya bisa dilakukan dari titik panorama. Buat Anda yang memiliki jiwa petualang, turun ke dasar tebing bisa jadi pilihan.

"Kalau mau tracking ke bawah, yang dibutuhkan tentu stamina, bawa sandal gunung, baju ganti, air minum, dan kewaspadaan. Karena turunnya setinggi 400 meter," ujar Abdul Karim, Ketua Pokdarwis Sidomulyo, beberapa waktu lalu.

Menuju dasar tebing bisa dimulai dari titik panorama. Dari ujung titik panorama, tinggal menuruni jalan tanah setapak yang ada di sebelah kiri. Karena medan yang sedikit berat, kehadiran pemandu lokal merupakan hal wajib yang harus dipenuhi.

Setelah sekitar 20 meter menyusuri jalan setapak, jalur sedikit ekstrem dimulai. Adalah jalan berundak yang terbuat dari potongan bambu. Jarak dari masing-masing anak tangga yang sedikit lebar membuat kekuatan otot paha dan kaki secara keseluruhan teruji. Belum lagi jika sore hari tiba atau usai turun hujan, yang akan membuat pijakan sedikit licin.

"Karena itu sandal atau sepatu gunung yang sesuai sangat disarankan," ujar Abul Karim.

 

Saat menuruni anak tangga, pegangan di kanan dan kiri sebenarnya telah tersedia. Atas inisiatif Abdul Karim dan rekan-rekan di Pokdarwis Sidomulyo, mereka secara swadaya membuat tangga menurun dengan bambu serta peganganya dengan baik.

Ketika masih baru dibangun sekitar dua tahun lalu, potongan bambu masih terlihat kuat. Namun karena sifatnya yang mudah keropos karena terpaan alam, material bambu sudah banyak yang rusak. Terutama setelah melewati pos peristirahatan pertama.

Tidak jarang pegangan bambu terganti dengan seutas tambang. Tambang itu pula yang akan menjadi satu-satunya pegangan saat kita melintasi aliran air yang cukup deras di pinggir tebing.

"Berjalan turun dengan menghadap ke tebing merupakan trik yang bisa dilakukan," ujar Abdul Karim.

 

Seakan belum cukup, saat tiba di dasar tebing, kita juga harus melewati aliran air yang cukup deras. Sekali lagi, kesiapan fisik harus benar-benar dipersiapkan. Karena saat melintasi aliran air, hanya seutas tali yang menjadi pegangan.

Namun semua itu terbayar saat tiba tepat di hadapan dasar air terjun. Volume air terjun yang masing-masing berbeda diselimuti kokohnya tebing yang melingkari akan menjadi pengalaman yang takkan terlupakan.

Mengabadikan gambar di setiap sudut menjadi kegiatan selanjutnya yang wajib dilakukan. Kalau ingin mendapat spot terbaik, coba naik ke atas satu batu besar. Dengan latar belakang lingkaran tebing, hasilnya akan memukau.

Apalagi jika bisa turun pada pagi hari, saat sinar matahari dengan kuatnya bersinar. Butiran-butiran air yang tersapu angin akan membuat bentukan warna pelangi yang indah.

Kalau sudah berada di dasar tebing, jangan lupa juga meminum segarnya air yang berasal dari berbagai mata air yang ada. Rasa letih dan haus akan segera terbayar. Perjalanan kembali ke titik panorama pun siap kembali dimulai.

Atau jika masih ada waktu, anda bisa menyempatkan diri ke Goa Tetes yang letaknya tidak jauh dari air terjun "Tumpak Sewu".

"Selain titik panorama dan tracking ke dasar tebing, kami menyiapkan paket wisata termasuk homestay, perjalan ke goa tetes serta memetik salak," ujar Abdul Karim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement