Rabu 12 Apr 2017 14:09 WIB

Kapal Cruise Pacific Eden dengan 1.500 Wisman Meluncur ke Benoa

Kapal pesiar sedang berlabuh (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Kapal pesiar sedang berlabuh (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DARWIN - Wisata Bahari di Bali semakin menjanjikan. Kapal Cruise Pacific Eden yang mengangkut 1.500 wisatawan menuju Pelabuhan Benoa, Bali berangkat pada Ahad (9/4) sore dari Darwin, Australia.

Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Indonesia Kementerian Pariwisata Indroyono Susilo mengatakan cruise ini merupakan pelayaran yang bersejarah. Sebab, ini merupakan  kali pertama pelayaran yang akan bersandar di Pelabuahan Benoa dan bukan lego jangkar.

“Nanti tanggal 13 April, Kapal Cruise Pacific Eden milik P & O Corp-London, rencananya akan disambut Menpar Arief Yahya di Pelabuhan Benoa, di sana juga akan dilanjutkan dengan kegiatan FGD tentang Cruise Ship didalam kapal,” ujar Indroyono.

Indroyono mengatakan, bila ini sukses, maka akan ada rencana P & O Corp-London untuk Hub di Benoa. “Rencana itu nantinya memiliki beberapa persyaratan, namun nanti akan disampaikan oleh President P & O Langsung ke Menpar,” ujarnya.

Di hari yang sama, Tim Kemenpar juga berkunjung ke Fremantle Yacht Club Australia, yang beranggotakan 3.000 anggota dan 640 yachters. Rencananya Fremantle Yacht Club akan menggelar Yacht Rally rute dengan melewati jalur Perth-Benoa- Banyuwangi.

“Jalur Benoa-Banyuwangi bergabung dengan rute Sail Sabang 2017 sebagai tuan rumah pada penyelenggaraan Sail Indonesia tahun 2017. Para yachter itu menggunakan social culture visa, dengan masa berlakunya 60 hari. Dengan begitu, yachter bisa berpetualang selama enam bulan di Indonesia,” kata Indroyono.

Tercatat, mulai dari hari Ahad (9/4) Indonesia sudah memiliki 5 Jalur Yacht di Indonesia. Yang perlu lebih digalang adalah partisipasi Pemda saat kapal yacht-yacht tersebut singgah di kota-kota mereka. Para Kadisparpov, Kadisparkab dan Kadiaparkot diminta siap menyajikan atraksi dan pelayanan yang strandart Wolrd Class kepada yachter tersebut.

“Mereka harus berperan sebagai focal point dan harus membuka nomer ponselnya kepada para yachter, sekiranya para yachters memerlukan bantuan. Kehadiran para Kadispar akan lebih meneguhkan posisi kepulauan Indonesia sebagai ‘Surga Yacht Dunia’,” ujar Indroyono.

Sebelumnya, jalur Darwin-Ambon juga akan dimulai kembali pada Juli 2017, dimana jalur tersebut akan kembali melewati Laut Banda. Menpar Arief Yahya juga menjadikan Sail Karimata-Tanjung Pinang 2016 menjadi Kepri Gerbang Wisata Bahari Indonesia dan Kepri Marine Festival International Event.

Arief Yahya menegaskan, jika Kepri sebagai daerah perbatasan (lintas batas) yang dekat dengan pasar Singapura. Selain itu menetapkan Sail Karimata-Tanjung Pinang pada tahun 2016 yang menjadikan Kepri sebagai gerbang wisata bahari Indonesia dan Kepri Marine Festival International Event.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement