Ahad 09 Apr 2017 08:16 WIB

JFFF Angkat Reputasi Jakarta Sebagai Pusat Mode dan Kuliner

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Winda Destiana Putri
Tahun ini Jakarta Fashion and Food Festival akan kembali digelar untuk ke-12 kalinya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Tahun ini Jakarta Fashion and Food Festival akan kembali digelar untuk ke-12 kalinya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) ke-14 telah resmi dibuka mulai Sabtu (8/4) malam di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta. Acara tahunan yang diselenggarakan oleh Summarecon bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu merupakan wadah bagi industri berbasis budaya seperti fesyen dan kuliner untuk unjuk gigi tidak hanya dalam skala nasional tapi juga internasional.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Catur Laswanto mengapresiasi kerja sama yang terjalin antara pemerintah dengan pihak swasta dalam mewujudkan atraksi wisata yang berkualitas melalui ajang JFFF. "Kami berharap ajang JFFF dapat mengangkat reputasi Jakarta sebagai pusat mode, pusat belanja, dan juga pusat kuliner," ujar Catur.

JFFF 2017 digelar mulai 7 April hingga 7 Mei 2017 di Summarecon Kelapa Gading, Jakarta. Pada Fashion Festival JFFF kali ini akan menghadirkan kreasi dan inovasi desain Tanah Air dalam wujud bazar dan peragaan busana. Beberapa desainer ternama yang akan terlibat adalah Opi Bachtiar, Barli Asmara, Irsan, dan Ivan Gunawan.

Sementara, Kampung Tempo Doeloe masih akan menjadi primadona untuk memamerkan sajian kuliner nusantara. Dengan mengusung tema dekorasi "Kampung Layang-Layang", 101 peserta UKM akan menampilkan lebih dari 200 ragam menu nusantara.

Direktur Utama PT Summarecon Agung Adrianto Pitoyo Adhi mengatakan, JFFF berupaya memberikan ruang untuk para pengrajin dan pelaku industri kuliner dalam memamerkan produknya. Ia mengaku, omzet transaksi dari lini fesyen di JFFF tahun lalu mencapai Rp 5 miliar. Sementara, di sisi kuliner dengan Kampung Tempo Doeloe bisa meraih omzet mencapai Rp 10 miliar.

"Kami juga berupaya meningkatkan kualitas para pelaku UKM dengan membuat kompetisi. 20 peserta pameran terbaik akan diberikan kesempatan otomatis untuk mengikuti ajang JFFF tahun depan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement