REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Office Bullying, atau tekanan yang didapatkan seorang karyawan di perusahaan saat ini sudah menjadi rahasia umum. Mirisnya, hal tersebut dilakukan oleh seorang atasan kepada karyawan yang memiliki etos kinerja positif.
Hal itu seperti yang diterangkan oleh Workplace Bullying Institute (WBI), sebuah organisasi di Amerika Serikat yang membantu korban bullying di kantor. Menurut survey yang dilakukan organisasi tersebut, 72 persen pekerja pernah mengalami penindasan di kantor.
Sementara itu menurut Psikolog Klinis Dewasa dari Universitas Tarumanagara, Untung Subroto Dharmawan bahwa Office Bullying adalah perilaku yang secara sengaja dan terus menerus untuk menyakiti seseorang baik fisik atau psikologis yang dilakukan di lingkungan kerja/kantor. Karyawan yang mengalami hal itu tentu akan merasa kehilangan kepercayaan diri.
"Karyawan yang mengalami bullying secara terus menerus akan mengalami perasaan rendah diri, menggangap diri tidak mampu/tidak kompeten, atau menyalahkan diri sendiri," kata dia kepada Republika.co.id belum lama ini.
Baca juga: Bergunjing, Termasuk Office Bullying yang Perlu Diwaspadai!
Dijelaskan oleh dia lebih lanjut, jika hal tersebut berulang, maka akan mengakibatkan pada performa kerja karyawan tersebut. "Karyawan yang tidak mampu mengatasi masalah ini juga dapat mengakibatkan karyawan tersebut mengundurkan diri karena merasa tidak mampu menghadapi masalah ini secara terus menerus," tutup dia.