REPUBLIKA.CO.ID, Anda yang sering berbelanja daring lewat e-commerce mungkin pernah berpikir, seandainya Anda sendiri yang berjualan di sana. Bagaimana cara untuk menentukan harga produknya?
Pasalnya, harga produk yang sama di e-commerce kadang berbeda-beda. Sesama penjual di e-commerce saling bersaing harga untuk produk yang sama. Diperlukan strategi perang harga yang kompetitif.
Jika dibandingkan dengan berjualan di dunia nyata, persaingan memang selalu ada, namun tidak memperhitungkan adanya biaya tambahan seperti biaya ongkos kirim (ongkir). Sementara di dunia daring, penjual harus mempertimbangkan juga biaya tambahan tersebut.
Persaingan harga yang membuat harga jual Anda menjadi rendah juga malah akan merugikan usaha daring tersebut. Lalu bagaimana cara menentukan harga produk di e-commerce? Berikut tiga tips yang akan membantu mengembangkan strategi harga e-commerce.
Ketahui Margin Anda
Berjualan baik di dunia nyata maupun dunia daring adalah untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Namun, keuntungan yang diinginkan setiap orang berbeda-beda. Untuk pemula yang baru saja ingin menjual produknya di e-commerce, menentukan margin memang cukup sulit di tengah persaingan harga yang ada. Jika mengacu pada harga yang rendah, mungkin Anda akan mendapat pelanggan yang banyak. Namun, ke depannya pelanggan malah menginginkan harga yang lebih rendah lagi, Anda tidak mendapat untung. Sebaiknya tentukan margin terlebih dulu, jangan mematoknya terlalu tinggi.
Ketahui Unique Selling Proposition
Sebagai penjual eceran di e-commerce, sebaiknya berpikir 'out of the box' untuk selalu menampilkan sesuatu yang unik saat menjual produk. Keunikan yang paling mudah dikenali adalah menyediakan produk yang tidak dijual oleh pesaing lainya. Keunikan juga bisa dilakukan lewat promosi yang dilakukan. Beberapa penjual daring menggunakan strategi unik dalam promosinya, seperti yang dilakukan pemilik toko daring Shopify, Ricky Padilla, yang menyumbangkan 1 dolar AS untuk tujuan mendanai proyek air bersih. Pembeli produk kopinya lewat e-commerce juga akan ditawari pengiriman produk gratis untuk pesanan lebih dari 20 dolar AS. Promosi unik seperti ini malah akan meningkatkan penjualan.
Menjual di Bawah Nilai Pasar
Teori dari Leader Strategy telah mengasumsikan jika item yang dijual di bawah nilai pasar akan mendorong pelanggan untuk membeli lebih banyak secara keseluruhan. Hal ini ternyata dapat meningkatkan nilai total keranjang belanja atau (Average Revenue Per User). Dengan menjual di bawah nilai pasar juga merupakan jalan keluar untuk pemasaran. Strategi yang dilakukan biasanya dengan menjual produk yang memiliki nilai BPA (biaya per akuisisi) rendah. Mungkin di awal penjual akan berkorban untuk kehilangan satu produknya dan merugi, namun ke depannya sisa produk yang dijual malah akan memberikan keuntungan. Contohnya seperti menjual produk susu formula dengan harga mahal, namun untuk produk sereal dan makanan ringan lainya dijual dengan murah.
Ketahui Margin dan Biaya Tambahan Lainnya
Dalam bisnis daring, tentunya tujuan kita sebagai penjual tentu menginginkan keuntungan. Sama seperti berjualan di toko pada umumnya, kita harus mengetahui berapa margin yang kita inginkan dari per item barang yang dijual. Agar tidak terlalu rugi maka gunakan beberapa strategi perang harga seperti di atas. Jangan lupa juga untuk memperhatikan biaya tambahan lainya seperti biaya ongkir.
Artikel ini merupakan kerjasama antara Republika.co.id dengan Cermati.com, portal pembanding produk keuangan Indonesia