Senin 03 Apr 2017 10:29 WIB

Pemerintah Minta Desainer Daerah Bisa Turut Unjuk Gigi

Rep: Novita Intan/ Red: Indira Rezkisari
Suami dan Istri yang berperan sebagai model memperagakan busana pernikahan Muslim di Malioboro, Yogyakarta, Kamis (30/3).
Foto: Republika/Nico Kurnia jati
Suami dan Istri yang berperan sebagai model memperagakan busana pernikahan Muslim di Malioboro, Yogyakarta, Kamis (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mengharumkan nama bangsa di dunia internasional bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya lewat ajang mode.

Hal itulah yang diungkapkan Direktur Pengembangan Produk Eskpor Kementerian Perdagangan, Sulistyawati. Menurutnya, selama ini pemerintah telah menyediakan beberapa fasilitas pendukung untuk para desainer dapat menunjukkan bakatnya secara global.

"Mereka (para desainer) dapat menciptakan sesuatu nilai tambah dengan sentuhan desain yang menarik dan unik. Kami memberikan fasilitas berupa layanan informasi, sehingga dapat mengetahui bagaimana perkembangannya. Potensi desainer daerah itu besar sehingga mereka juga dapat memotivasi desainer daerah lainnya," ujarnya.

Menurutnya, secara umum perkembangan industri mode di Indonesia mengalami peningkatkan setiap tahunnya. Hal itu terlihat dari nilai ekspor mencapai 16,21 miliar dolar AS pada 2016, dengan negara tujuan ekspor AS, Swiss, Jerman, Korea, China dan Jepang.

"Di daerah itu banyak potensi mode Muslim, ekspor busana Muslim kita mencapai 44,22 miliar dolar AS. Ini karena ada beberapa negara seperti London dan Paris alias yang non- Muslim menggunakan busana Muslim Indonesia," ucap dia.

Untuk itu, demi memajukan industri mode Tanah Air diharapkan para desainer dapat berkolaborasi dengan industri, dalam jalur pemasaran. Langkah ini dinilai efektif guna mendorong industri mode di Indonesia.

"Merk itu kan harus menjual juga, dapat menjual produknya keluar negeri, tentu ini peluang untuk para pelaku usaha yang belum ekspor mau ekspor," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement