REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunjungan wisatawan ke Jepang naik hampir dua kali lipat. Dari 10 juta turis tahun 2013, melonjak hampir 20 juta di 2017. Angka ini dinilai cukup fantanstis sebab proyeksi kunjungan 20 juta turus ini baru akan terealisasi pada 2023. Menteri pariwisata Arief Yahya membuka rahasia Jepang bisa melakukan hal ini. Dia berharap cara-cara ini juga bisa diaplikasikan di Indonesia.
Pertama, kata Menteri Arief, Jepang melakukan deregulasi, dengan istilah 'Relaxation of Visa Rule'. Mereka membebaskan Visa Kunjungan dari originasi Cina dan ASEAN sejak 2013. "Mereka tahu, customers nya ada di daerah-daerah terdekat. Kita juga sudah membuat kebijakan yang sama, bebas Visa Kunjungan, dari 15 negara menjadi 169 negara," kata Arief, dalam rakornas yang sedang dijalani Kemenpar di Hotel Borobudur selama dua hari, 30-31 Maret 2017 ini.
Kedua, mereka melakukan depresiasi mata uang Yen tahun 2013. "Artinya, mereka menaikkan price competitiveness! Harga dibuat murah dan membangun keterjangkauan untuk bisa berkunjung ke Jepang. "Kita juga sudah melakukan, dan price competitiveness kita di top lima dunia. Kita juga sudah melakukan dengan baik," kata dia.
Ketiga, membangun LCC low cost carrier, yang mendorong turis lebih banyak ke Tokyo. Menurut Japan National Tourism Organization (JNTO), jumlah wisman ke Jepang naik 47 persen tahun 2015. "Ini rekor juara terbesar dalam 45 tahun terakhir," ungkap dia.
Satu lagi, faktor yang menurut Arief Yahya yang membuat percepatan inbound ke Jepang meningkat drastis. Di Jepang, semua urusan sudah berada dalam satu atap kementerian. Peran itu sejatinya bisa dijalankan oleh Kemenko Bidang Kemaritiman, yang secara koordinatif bisa mengorkestrasi Pariwisata, PUPR, Perhubungan, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BUMN, dan Agraria, Energi dan Sumber Daya Mineral. Dengan satu komando, maka pekerjaan rumah soal incorporated itu bisa dilalui lebih mudah, cepat dan terintegrasi dalam satu misi.
"Jepang ternyata bisa! Target jumlah wisatawan masuk double, yang dipatok 10 tahun, tercapai 4 tahun. Karena itu, benchmark dari Negeri Matahari Terbit itu, target double inbound tourism yang dicanangkan Presiden Jokowi dengan 20 juta di 2019 itu sebenarnya masuk nalar. Ada contoh yang konkret di Jepang," kata Arief.
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memuji prestasi Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam menggaet wisatawan. Dia mengatakan Arief Yahya mampu mengubah paradigma pariwisata. Semula banyak yang memandang sebelah mata sektor pariwisata.
"Ah, ini bidang yang isinya hanya hura-hura saja," kelakar Menko Luhut yang disambut tertawa oleh sekitar 500 audience di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata di Hotel Borobudur, Jakarta, (30/3).
Dia semakin yakin, bahwa pariwisata itu menjanjikan dalam revenue, penghasil devisa, PDB dan pencipta lapangan kerja yang cepat dengan harga murah. "Dan yang paling cepat rebound dalam investasi dan ekonomi," kata Luhut.