REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liburan tentu menjadi pilihan saat ingin melepas penat dari rutinitas. Berbagai daerah wisata, baik luar atau dalam negeri bisa menjadi opsi untuk menyegarkan kembali pikiran tersebut.
Saat ini, beberapa negara berlomba menjual destinasi wisata mereka. Tak hanya Indonesia, negara semisal Taiwan pun ikut menjajakan lokasi liburan andalan miliknya.
Taipei Economic and Trade Office (TETO) lantas diadakan untuk meperkenalkan potensi wisata yang ada di negara berjuluk Naga Kecil Asia itu. Acara tersebut diadakan untuk memberi informasi sekaligus mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Taiwan, khususnya wisatawan Muslim. "Kami menargetkan kunjungan 300.000 wisatawan Muslim asal Indonesia selama tahun 2017 ini," kata Director of Taiwan Tourism Bureau Kuala Lumpur Office, Tony Wu di Jakarta.
Taiwan memang tengah menggencarkan wisata Muslim mereka. Sejumlah pengembangan wisata berkonsep halal pun dilakukan pemerintah Taiwan untuk mengakomodir pengunjung Muslim.
Meski tidak dikategorikan sebagai negara Muslim, Taiwan mencoba menyediakan lingkungan ramah. Taiwan saat ini sudah memliki sekitar 100 hotel dan restoran yang bersertifikasi halal. "Tak hanya makanan, toilet pun kami sudah sesuaikan dengan kebiasaan masyarakat Muslim," kata Tony Wu.
Tony mengatakan, Taiwan dikunjungi sekitar 170 ribu wisatawan Muslim Indonesia pada 2016 kemarin. Jumlah kunjungan tersebut naik 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Taiwan merupakan sebuah pulau yang memanjang dari utara ke selatan dengan luas sekitar 36 ribu kilometer persegi. Beberapa destinasi wisata yang bisa dikunjungi semisal pusat perbelanjaan Taipei 101 yang merupakan pencakar langit dengan 101 tingkat di Distrik Xinyi, Taipei.
Taman Geologi Yehyui dan Taman nasional Alishan juga bisa menjadi pilihan saat berkunjung ke Taiwan. Alishan National Scenic Area merupakan kawasan resor di pegunungan dengan pemandangan yang indah. Danau Sun Moon juga menjadi andalan pariwisata di Taiwan. Terletak di Yuchi, Nantou, danau Sun Moon merupakan rumah bagi suku Thao, salah satu suku aborigin Taiwan.
Atau Taman Nasional Taroko yang terkenal akan keeksotisan ngarai atau tebing alamnya. Kawasan seluas 92 ribu hektar ini dibagi ke dalam lima kategori, yaitu Area Perlindungan Ekologi, Area Pemandangan Khusus, Area Perlindungan Kepurbakalaan, Area Rekreasi dan Area Perlindungan Umum. "Taiwan banyak memiliki wiata menarik mulai dari wisata kota hingga pegunungan," katanya.
Sementara, pemerintah memberlakukan kebijakan bebas visa untuk memudahkan wisatawan Indonesia masuk ke Taiwan. Wisatawan hanya perlu mengisi lembar registrasi dan mendaftarkan pengajuan bebas visa. "Indonesia adalah negara yang potensial untuk pariwisata Taiwan," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
