REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Desa Wisata Serang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menyiapkan wahana baru berupa taman labirin di "Rest Area" Lembah Asri untuk menyambut wisatawan saat libur Lebaran 2017.
"Taman labirin sebenarnya sudah kami siapkan namun sampai saat ini tanamannya belum rapat. Insya Allah saat lebaran nanti tanamannya sudah rapat sehingga bisa dikunjungi wisatawan," kata Kepala Desa Serang Sugito di "Rest Area" Lembah Asri, Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Sabtu.
Kendati demikian, dia mengatakan beberapa wisatawan yang berkunjung ke "Rest Area" Lembah Asri sudah banyak yang bermain di taman labirin.
Ia mengharapkan dengan taman labirin, jumlah wisatawan yang datang ke "Rest Area" Lembah Asri mengalami peningkatan.
Menurut dia, jumlah wisatawan yang datang pada hari-hari biasa berkisar 500-1.000 orang per hari, hari Sabtu berkisar 1.000-1.500 orang, dan pada hari Minggu atau hari libur bisa mencapai 7.000 orang.
Berdasarkan data, kata dia, jumlah wisatawan yang berkunjung ke "Rest Area" Lembah Asri selama tahun 2016 mencapai 150 ribu orang.
"Saat ini, di 'Rest Area' Lembah Asri terdapat beberapa wahana, antara lain taman bunga, arena ATV, dan 'flying fox' serta dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti gazebo dan pendopo," katanya.
Lebih lanjut, Sugito mengatakan "Rest Area" Lembah Asri merupakan salah satu bidang usaha yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Serang.
Menurut dia, dibukanya "Rest Area" Lembah Asri seiring dengan ditetapkannya Desa Serang sebagai desa wisata yang berbasis agrowisata oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga.
Selain taman labirin, kata dia, "Rest Area" Lembah Asri juga akan dilengkapi dengan sepeda air dengan memanfaatkan embung yang ada di tempat itu serta bianglala dan sepeda udara.
Ia mengharapkan wahana-wahana baru itu juga dapat dioperasikan saat libur Lebaran 2017.
"Dalam pengembangan wahana permainan di 'Rest Area' Lembah Asri, kami menggandeng masyarakat untuk berinvestasi dengan menawarkan semacam saham sebesar Rp 1 juta per lembar dan saat ini sudah terkumpul sekitar Rp 250 juta," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
