Kamis 09 Mar 2017 20:16 WIB

Menanti Wisata Hati dan Religi di KEK Mandalika

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Winda Destiana Putri
Bukit Merese Tanjung Aan, Lombok, NTB, Jumat (27/1). Mandalika, Wisata Syariah
Foto: Musiron/Republika
Bukit Merese Tanjung Aan, Lombok, NTB, Jumat (27/1). Mandalika, Wisata Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika yang berada di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), terus berbenah diri. Tak hanya mengenjot sejumlah pembangunan infrastuktur pariwisata seperti hotel dan restoran, PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN yang mengelola kawasan ini juga menekankan pentingnya kehadiran masjid sebagai pusat sarana ibadah baik untuk warga sekitar dan juga wisatawan.

ITDC bahkan memprioritaskan pembangunan Masjid Mandalika sebagai hal yang utama dibanding infrastruktur lain di kawasan seluas 1.200 hektar tersebut. Direktur Utama PT (Persero) ITDC Abdulbar M Mansoer mencoba meneladani sikap Rasulullah Muhammad SAW yang membangun masjid dalam setiap kunjungannya ke suatu wilayah.

Menurutnya, dalam setiap pembangunan infrastuktur, dia katakan, perlu meniru apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. "Saya berusaha ambil contoh waktu junjungan Nabi Muhammad SAW saat kunjungi suatu kawasan, yang pertama dibangun ialah masjid," ujar dia kepada Republika, Kamis (9/3).

Hal ini juga ia dasarkan pada karakteristik masyarakat Lombok yang dikenal kental dengan nuansa religi. Tak heran jika sebutan Pulau Seribu Masjid bercokol pada Lombok yang kini menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan. "Kita juga memahami kultur masyarakat Lombok yang memang kuat keislamannya," ucap dia.

Alasan lain ialah tak lepas dari kebutuhan warga sekitar, terutama wilayah Lombok bagian selatan termasuk Mandalika yang belum memiliki masjid dengan kapasitas besar. Untuk desain bangunan, Masjid Mandalika akan mengikuti arsitektur masjid adat Bayan yang berlokasi di Kabupaten Lombok Utara dengan sejumlah kaligrafi yang terpampang di beberapa sisi. Sedangkan untuk kapasitas Masjid diharapkan dapat menampung 1.000 jemaah.

Pembangunan Masjid yang berada di lahan seluas empat hektar ini, lanjut dia, bentuk kontribusi ITDC dalam mendukung konsep wisata halal Pulau Lombok. Abdulbar menargetkan proses kontruksi bangunan utama Masjid Mandalika sudah bisa rampung sebelum Hari Raya Idul Adha atau sekitar September 2017.

"Insya Allah sebelum Idul Adha sudah selesai dan bisa digunakan untuk ibadah dan juga sebagai wisata religi," katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement