REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Indonesia memiliki banyak potensi wisata halal yang belum tergali dan dikenal dunia. Karenanya, untuk menggali dan mengenalkan potensi itu, Keraton Kasepuhan Cirebon dan Yayasan Festival Islam International Cirebon akan menggelar World Islamic Cultural Festival.
Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat, mengungkapkan, Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di dunia. Namun, selama ini belum ada festival halal yang dilakukan di Indonesia. "Festival wisata halal pertama justru dilakukan di Korea, selanjutnya di Inggris. Sedangkan di Indonesia, belum pernah dilakukan festival semacam itu," kata Sultan, saat menggelar jumpa pers di Keraton Kasepuhan Kota Cirebon, Senin (6/3).
Tak hanya wisata halal, lanjut Sultan, Indonesia pun kaya dengan seni budaya dan tradisi yang berlatar belakang Islam. Seperti misalnya di Cirebon, yang sejarah berdirinya sangat kental dengan penyebaran Islam di Nusantara.
Belum lagi ditambah potensi ekonomi Islam yang dimiliki Indonesia. Namun, semua potensi dan kekayaan itu belum tergali dengan baik. Karenanya, diperlukan media atau kegiatan yang bisa memperkenalkan potensi dan kekayaan tersebut.
Untuk itulah, Keraton Kasepuhan Cirebon bekerja sama dengan Yayasan Festival Islam Internasional Cirebon akan menyelenggarakan festival berskala internasional dengan tajuk World Islamic Cultural Festival 2018. Kegiatan tersebut akan diselenggarakan pada 9 - 14 Juli 2018 mendatang.
Baca juga: Tour Leader Kunci Perkembangan Wisata Halal
Menurut Sultan, kegiatan itu dimaksudkan untuk mengkonsolidasikan berbagai potensi umat Islam di Indonesia dan dunia. Sekaligus sebagai media untuk saling bertukar pikiran, berdiskusi, menyatukan visi dan membangun saling pengertian antarpemuka, cendikia, pejabat, negarawan, politisi, pelaku bisnis dan anggota masyarakat lainnya. "Juga sebagai sarana untuk memperkenalkan Islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamin," tegas Sultan.
Sementara itu, Wakil Ketua Yayasan Festival Islam Internasional, Ridha Maha menerangkan, World Islamic Cultural Festival nantinya akan diisi dengan berbagai kegiatan. Di antaranya, konferensi Internasional ekonomi syariah, pameran, forum bisnis syariah, pagelaran seni dan budaya Islam, talkshow, bazaar dan sejumlah acara lainnya yang melibatkan masyarakat.
Sejumah tokoh dunia pun diundang dalam festival tersebut. Seperti Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan, Raja Maroko Muhammad VI dan ilmuwan muslim Indonesia, BJ Habibie. Adapula sejumlah menteri dan pelaku bisnis syariah. Kegiatan itu ditargetkan diikuti 500 orang peserta dan 100 orang tokoh muslim. "Saat ini kami masih menunggu konfirmasi dari mereka," tandas Ridha.