Senin 06 Mar 2017 09:12 WIB

Bekraf Dorong Sertifikasi Barista

Rep: Rizkyan adiyudha/ Red: Esthi Maharani
Barista menyeduh kopi di kedai kopi.
Foto: wikipedia
Barista menyeduh kopi di kedai kopi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) tengah mendorong program sertifikasi barista Indonesia. Sertifikasi profesi ini dilakukan untuk memberikan standar sekaligus usaha pemerintah untuk menggalakan produk kopi Indonesia.

"Ada tiga pembekalan yang akan diberikan yakni pengetahuan umum, pengetahuan teknis dan sikap dalam melayani orang lain," kata Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi Bekraf, Ari Juliano Gema di Jakarta, Sabtu (4/3).

Ari mengatakan, tahun ini Bekraf menarget 2000 sertifikasi profesi. Dia optimis, sekitar 1000 barista bakal mengikuti program sertifikasi tersebut pada 2017. Meskpun hal tersebut tetap akan dikembalikan kepada individu dan kebutuhan barista itu sendiri.

"Karena untuk melalukan itu (sertifikasi) kan baristanya harus sadar dulu kalau mereka itu sebenarnya butuh apa enggak sih disertifikasi, tapi kalau kami sih siap saja, resources siap dan anggaran juga siap," katanya.

Untuk mengejar pelayanan standar tersebut, Bekraf bakal menggaet Lembaga Sertifikasi Profesi (LPS) terhadap barista terkait sumber daya manusia. Rencananya, Bekraf juga akan melakukan sertifikasi hingga ke level penyedia biji kopi terkait pengolahan dari petani.

"Jadi kami harapkan petani juga memiliki keahlian yang baik untuk menyajikan biji kopi siap giling sehingga ketika sampe dibarista itu sudah kualitas nomor satu," katanya.

Dia mengatakan, sebenarnya sertifikasi itu sudah dilakukan dari 2016 dan dilanjutkan pada tahun ini. Dia mengatakan, sejauh ini baru sekitar 400 barista dari berbagai brand lokal maupun internasional yang mendapatkan sertifikat. Toraja menjadi fokus sertifikasi untuk mendapatkan standar mutu dan peningkatan ekonomi melalui kopi.

"Ini penting karena biasanya mereka mendapatkan keahlian secara alamiah saja tapi kalau mau profesional ya harus di sertifikasi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement