REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkot Tanjung Balai, Sumatera Utara, akan mengadopsi air mancur Sri Baduga Situ Buleud Purwakarta. Pasalnya, saat ini air mancur terbesar se Asia Tenggara tersebut, sedang naik daun. Bahkan, di dunia maya air mancur yang pandai menari itu, acap kali menjadi viral.
Walikota Tanjung Balai, M Syahrial, mengatakan, kedatangannya ke Purwakarta didorong rasa penasaran akan air mancur Sri Baduga ini. Mengingat, air mancur tersebut sedang ramai diperbincangkan masyarakat Indonesia. Termasuk, pengguna aktif media sosial. "Saya sudah beberapa kali melihat pertunjukan air mancur tersebut di sejumlah kanal media sosial," ujarnya, kepada Republika, Jumat (3/3).
Karena penasaran, Syahrial beserta rombongannya terbang jauh dari Tanjung Balai menuju Purwakarta. Hanya untuk melihat pertunjukan air mancur secara langsung. Apalagi, dia menilai, air mancur ini sangat ikonik.
Menurutnya, hasil kunjungan kerja ke Purwakarta ini bisa diterapkan di wilayahnya. Terutama, air mancur. Pasalnya, Tanjung Balai memiliki Sungai Asahan yang cukup besar.
Kedepan, pihaknya akan mengundang Bupati Dedi Mulyadi untuk memberikan advice. Terutama, mengenai air mancur. Supaya, Sungai Asahan itu memiliki air mancur yang tak kalah ikoniknya dengan Air Mancur Purwakarta. "Kita ingin, sungai Asahan dihiasi air mancur dan sarana lainnya," ujarnya.
Secara geografis, sambungnya, Tanjung Balai dan Purwakarta memiliki sejumlah kemiripan. Yaitu, sebagai daerah transit. Purwakarta merupakan, wilayah transit antara Jakarta-Bandung. Begitu pula dengan Tanjung Balai, yang menjadi tempat transit wisatawan yang hendak berlibur ke Danau Toba.
Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengakui, untuk menghormati kunjungan rombongan Pemkot Tanjung Balai ini, air mancur Sri Baduga Situ Buleud akan dioperasikan malam ini. Selain itu, pihaknya sangat mengapresiasi atas keinginan Walikota Tanjung Balai yang akan mengadopsi air mancur untuk Sungai Asahan. "Kami siap membantu," ujarnya.