REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengajarkan anak bahasa asing sebaiknya dilakukan sejak dini. Terutama di usia emas anak nol sampai enam tahun. Alasannya, pada usia ini perkembangan bahasa anak akan mengalami kemajuan pesat.
Psikolog anak dan keluarga, Roslina Verauli mengatakan ketika ingin memaparkan anak dengan bahasa asing dibutuhkan waktu dan cara yang tepat, sesuai dengan tahap perkembangan dan kondisi masing masing anak. Orangtua perlu memperhatikan tujuan utama dari mengenalkan bahasa asing tersebut dan mempraktikkannya secara konsisten, sehingga anak dan orangtua dapat sama-sama memperoleh manfaatnya.
Menurutnya agar anak bisa multilinggual kecerdasan saja tidak cukup. Orangtua harus membantu anak interaksi dengan lingkungan. Anak 30 bulan ke bawah tidak boleh belajar bahasa dari televisi dan gawai. Baru boleh usia 40 atau 50 bulan.
Jadi sebaiknya anak belajar bahasa dengan membantu anak mendengarkan bahasa sebanyak-banyaknya. Mendengar, bermain dan mendongeng. Lewat nyanyian juga boleh. Makin rumit lagunya justru makin baik.
Cara mengajarkan anak awalnya dengan mengajarkan kata. Misalnya kata mommies, sebutkan bahwa itu bacanya mommies. Masalah mengeja per huruf bagaimana itu anak di bawah enam tahun belum bisa. "Manusia punya kemampuan pattern recignition. Kenalkan kata dari bayi tunjukkan gambar. Tulisannya dan bacaannya," jelasnya.
Menurutnya manusia sudah mampu mengenali pola sejak dini. Karena itu bantu kenalkan dari kata, warna dan bentuk. Awalnya kenalkan katanya. Suatu hari nanti anak akan tertarik.
"Kenalkan pola sudah sejak dini dari awal. Polanya dulu. Misalnya susu. Dia tahu dia paham. Dia enggak mampu operasional. Baru nanti di usia 6 atau 7 tahun," jelasnya.
Kenalkan kata-kata dari buku, gambar dan biarkan anak mengingat polanya. Buat agak menyenangkan.
Siapa yang harus mengajarkan anak? Tentunya orangtua. Namun jika orangtua bekerja, bisa memanfaatkan support system. Misalnya kakek, nenek, tante, om atau guru. Bisa juga mencoba pendidikan non-formal lainnya. Orangtua butuh mitra untuk bisa mengajarkan bahasa lain pada anak-anak.