REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Perubahan cuaca ekstrim yang melanda wilayah NTB, terutama Pulau Lombok tidak berdampak signifikan bagi tingkat hunian kamar di Gili Trawangan, Lombok Utara. General Manager Villa Bella, Andy Hainury mengatakan tingkat hunian kamar di Gili Trawangan, Lombok Utara, tergolong stabil meski tengah terjadi perubahan cuaca ekstrim.
"Rata-rata 80 persen, bahkan saat low season pun demikian," ujar dia di Mataram, NTB, Senin (20/2). Dia mengatakan untuk penginapan di bungalows Villa Bella saat normal bisa mencapai Rp 2,8 juta per hari. Saat sedang low season, akan diturunkan menjadi setengahnya yakni Rp 1,3 juta per hari dengan fasilitas private pool dan akses dekat pantai.
"Ini yang buat penginapan Gili Trawangan tak pernah sepi," lanjut dia. Andy menuturkan rata-rata lama menginap di tempatnya sekitar sepekan. Bahkan tak jarang ada juga yang menginap selama tiga pekan.
Dia mengungkapkan karakteristik kedatangan turis asing ke Gili Trawangan tergantung periode bulan. Saat ini, kebanyakan turis asing yang datang berasal dari Rusia, Australia, dan Malaysia. Sedangkan turis dari negara timur tengah datang pada Maret dan April. "Nah kalau Mei sampai Agustus itu dominan turis Eropa dari Perancis, Jerman, Swedia, Denmark, hingga Skotlandia," ucap Andy.
Kebanyakan turis yang datang pada periode ini, ia katakan, merupakan para pelancong dengan ekonomi ke atas yang sengaja mengambil liburan di periode pertengahan tahun. Andy menambahkan tingkat hunian kamar di Gili Trawangan semakin melonjak kala memasuki liburan akhir tahun.
"Biasanya kalau untuk Desember mereka (turis) sudah pesan sejak jauh-jauh hari," katanya menambahkan.