Jumat 17 Feb 2017 14:24 WIB

Tips Mengikuti Piloxing untuk Pemula

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Indira Rezkisari
Pilates merupakan salah satu gerakan dalam olahraga piloxing.
Foto: EPA
Pilates merupakan salah satu gerakan dalam olahraga piloxing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan piloxing yang menggabungkan boxing, pilates, dan dancing menjadi pilihan olahraga yang lengkap. Gabungan tiga gerakan tersebut selama 45 menit hingga 60 menit memberi banyak manfaat ke tubuh.

Tak hanya sebagai olahraga kardio yang memudahkan menurunkan berat badan tapi juga sekaligus membentuk badan lebih proposional. Agar semua manfaat tersebut didapatkan, sebagai pemula tentunya bisa melakukan beberapa tips ini untuk mudah mengikutinya.

Pelatih piloxing SSP di Lilou Space, Depok, Istyani Taufik mengungkapkan sebagai pemula harus memperhatikan teknik. "Teknik itu yang paling utama. Harus pintar-pintar atur napas, pemula biasanya lebih cepat kehabisan napas," kata Istyani kepada Republika.co.id.

Selain itu, hindari juga makan sebelum melakukan olahraga piloxing. Jika ingin makan, lanjut pelatih piloxing SSP yang mendapatkan sertifikatnya pada 2015 itu, pastikan berhenti satu jam sebelum melakukan olahraga piloxing.

Menurut Istyani, waktu makan yang dekat dengan sesi pioxing akan membuat pemula lebih cepat pusing saat olahraga. Kalau sudah begitu, lanjut dia, bisa sediakan makanan manis untuk menaikkan kembali gula darah dalam tubuh.

Hindari juga sebagai pemula melakukan olahraga piloxing di rumah tanpa adanya instruktur. Terlebih hanya menggunakan media internet untuk mengikuti gerakan piloxing. "Melihat lewat internet itu tidak jelas tekniknya, yang ada rawan risiko cedera," tutur Istyani.

Tak hanya itu, jika melakukan di rumah lebih sering dihinggapi rasa malas dan gerakan tidak sesuai teknik yang benar. Kalau itu terjadi, manfaat yang bisa diambil dari olahraga piloxing tidak didapatkan sempurna.

Untuk itu, Istyani menyarankan lebih baik bagi pemula yang mau melakukan olahraga piloxing dilakukan di studio bersama pelatih. Hal itu akan mengurangi risiko cedera dan di bawah pengawasan pelatih yang bersertifikat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement