Kamis 16 Feb 2017 09:01 WIB

Bos Grammy Tolak Tuduhan Rasis

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Neil Portnow (kiri) menggelar karpet merah jelang persiapan acara Grammy Awards ke-59 di Los Angeles, California, Amerika Serikat, pada 9 February 2017.
Foto: EPA/Mike Nelson
Neil Portnow (kiri) menggelar karpet merah jelang persiapan acara Grammy Awards ke-59 di Los Angeles, California, Amerika Serikat, pada 9 February 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Bos Grammy Neil Portnow membantah jika penghargaan yang diselenggarakannya memiliki masalah yang bersangkutan dengan ras. Dia menyatakan jika nominasi dan pemilihan pemenang dilakukan dengan cara seadil mungkin.

Kontroversi seputar isu ras ini muncul setelah Adele mengalahkan Beyonce di kategori Album of the Year. Kekalahan itu ternyata mengecewakan banyak pihak, termasuk Adele yang memberikan pidato keengganan menerima piala Grammy.

Kontroversi ini pun terjadi tidak hanya pada penyelenggaraan Grammy Award 2017 saja. Tahun 2016 pun Taylor Swift berhasil menyingkirkan Kendrick Lamar atau pada 2015 Beck mengalahkan Beyonce.

"Saya tidak berpikir ada masalah ras sama sekali." Kata Portnow Pitchfork dikutip dari The Guardian, Kamis (16/2).

Pitchfork  menjelaskan jika perusahaan yang dipimpinnya telah menjaring hingga 14 ribu anggota. Tidak semua orang dapat bergabung sebab harus memenuhi syarat seperti telah melakukan rekaman dan merilis musik, sehingga dpaat dikatakan orang-orang ahli dan profesional yang terlibat.

Ketika menentukan nominasi dan pemenang, Pitchfork akan meminta tim penilai untuk melakukan observasi secara mendalam. Penilaian dilakukan dengan menekankan penilaian tanpa memandang ras atau etnis, namun, lebih kepada penjualan, pemasaran, popularitas, dan grafik lain yang mendukung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement